Sukses

Fuji Sempat Konsultasi ke Psikolog Namun Akhirnya Berhenti, Gara-gara Capek Disuruh Curhat: Karena Aku Enggak Mau Open

Ada hal menarik dari Fuji terkait dengan psikolog yang pernah menjadi tempatnya berkeluh kesah alias curhat.

Liputan6.com, Jakarta Fuji mengaku didiagnosis menderita ADHD setelah dirinya sempat memeriksakan diri kepada seorang psikolog. Namun begitu, Fuji tidak mau menganggap kondisinya ini sebagai satu kekurangan. Sebaliknya, dia justru mengklaim dirinya merasa bersyukur.

Namun, ada hal menarik dari Fuji terkait dengan psikolog yang pernah menjadi tempatnya berkeluh kesah. Rupanya, Fuji kini sudah tak lagi mengandalkan psikolog untuk membantunya memulihkan kondisi mental. Pengakuan itu disampaikan Fuji dalam sebuah acara bincang-bincang.

Dalam perbincangannya, Fuji awalnya membeberkan hal yang dilakukannya saat merasa sedih campur marah. Barulah setelah itu Fuji mengaku sempat berkosultasi dengan seorang psikolog namun tak bertahan lama karena sikapnya sendiri sewaktu diminta untuk curhat.

"Aku suka sendiri kadang, kalau lagi sedih aku sendiri, nangis aja sampai capek. Nangis, marah sama keadaaan. Habis itu udah. Kalau sedihnya di tingkat yang enggak terlalu sedih, aku jalan sama teman aku biar hilang. Tapi kalau tingkatnya tinggi, udah sendirian aja," ujar Fuji sebelum membahas soal psikolog, mengutip kanal YouTube Esteh Indonesia Media, dua pekan lalu.

 

2 dari 4 halaman

Pengakuan Fuji Lelah Curhat

Setelah membeberkan hal tersebut, Fuji pun ditanya mengenai konsultasi ke psikolog. Di sinilah ia mengaku hanya berkonsultasi sebentar dengan psikolog lantaran lelah karena pribadinya yang suka memendam perasaan. Bahkan, Fuji mengaku psikolognya pun akhirnya sama lelahnya.

"Ke psikiater belum pernah, tapi kalau ke psikolog pernah dulu, tahun lalu. Enggak lagi ke psikolog, aku capek aja curhat. Memang aku suka memendam, pas awal-awal ke psikolog, psikolognya aja sampai capek sama aku," ceplos Fuji kepada host.

 

3 dari 4 halaman

Akibat Fuji Tak Mau Terbuka dengan Psikolog

Akibat dari sikap Fuji yang enggan terbuka itu, sang psikolog pun mengaku kesulitan membantu lantaran dirinya yang seolah tak mau ditolong. Namun, Fuji tak menampik ada hal-hal yang mulai terbuka. Diduga salah satunya terkait dengan kondisi ADHD yang tengah diidapnya.

"Karena aku enggak mau open, karena psikolognya itu enggak bisa menolong orang yang enggak mau ditolong. Sampai akhirnya dia mengajak aku ngobrolin hal yang lain. Akhirnya baru terbuka di situ. Itu pun pertemuan kedua. Sekarang mau ke psikiater, coba aja dulu, bulan ini sih," terang Fuji.

 

4 dari 4 halaman

Fuji Mengaku Ingin Dirukiah

Dalam perbincangan yang sama Fuji juga mengaku kepada host bahwa dirinya punya keinginannya menjalani rukiah lantaran ia merasa kondisi mentalnya mulai tak stabil sepanjang tahun ini.

"Aku pengen dirukiah juga sebenarnya. Pengen nyobain, 'Ini lucu enggak sih?'" ungkap Fuji kepada host acara bincang-bincang yang diunggah melalui kanal YouTube Esteh Indonesia Media, dua pekan lalu.

"Karena gua merasa, orang kan biasanya rukiah karena direkomendasikan oleh keluarga, teman. Ini aku request sendiri," ceplos Fuji melanjutkan.

"Ini aku ngomong ke manajer, 'Cariin gua ustaz, gua mau rukiah. Aku ngerasa, 'Kok tahun ini gua gila ya?' Enggak tahun ini, setelah aku ulang tahun, 'Kok gua sinting, ya?" tambah Fuji.