Liputan6.com, Jakarta Sudah bertahun-tahun lamanya Marshanda didiagnosis mengidap bipolar disorder. Ibu satu anak ini menceritakan awal mula dirinya bisa mengalami mental tidak stabil.
Ini dimulai dari masa remaja. Saat Marshanda berusia 15 tahun, kehidupannya sangat sibuk dengan aktivitas sekolah dan syuting. Untuk menghindari rasa ngantuk, dia minum kopi. Efek kopi membuatnya terjaga sepanjang malam hingga menjelang matahari terbit. Kondisi ini membuatnya gelisah.
"Terus orang dekat gue ini dia worry banget sama keadaan gue yang enggak pernah tidur. Akhirnya dia bilang di meja ada X***x ambil aja tiap enggak bisa tidur," tuturnya di YouTube Richard Lee.Â
Advertisement
Akhirya dia meminumnya tanpa tahu itu obat psikiatri. "Gue blank, benar-benar enggak tahu itu apa ya sudah minum, setengah pil supaya prima. Saat minum itu gue bisa merasakan tuh minum setengah, setelah sekian lama kok enggak ngaruh lagi. Akhirnya nambah jadi satu pil, nambah lagi 1,5 pil," jelasnya.
"Dan dalam jangka waktu setahun, sempat terakhir banget gue minum dua pil dalam satu malam gue enggak tidur sampai jam 6 pagi. Sempat nanya juga sama seseorang yang anaknya dokter,' 'Kalau Chaca minum ini bahaya nggak?' Dia bilang 'enggak apa-apa kalau butuh untuk tidur dan punya kegiatan segini banyak nggak apa-apa', imbuh Marshanda.
Tapi karena merasa ada hal yang salah, akhirnya dia memutuskan untuk berhenti mengonsumsi obat tersebut. Salahnya, Marshanda berhenti secara total. Padahal, ada aturannya. Kembali lagi, kala itu dia tidak memiliki pengetahuan yang cukup soal obat-obatan.
"Terus gue research baru sekitar 4 tahun lalu, pas gue umur 30 dan ternyata X***x itu kategori benzodiazepine. Yang ternyata kalau kita itu rutin minum terus menerus setelah 2 minggu lebih bisa adiktif, dan kita enggak bisa berhenti itu asal-asalan, harus bertahap banget," jelasnya.
Emosi Marshanda Jadi Tidak Stabil
Karena berhenti secara asal, Marshanda tiba-tiba mengalami ketidakstabilan emosi. Mantan istri Ben Kasyafani tersebut bahkan berubah seperti menjadi orang lain. Kondisi ini akhirnya membawanya berobat ke psikiater.
"Jadi karena saat itu gue stop, gue enggak tahu juga kenapa gue jadi pemarah, gampang sensitif, gue jadi kayak orang lain, gampang konflik. Terus orang-orang terdekat gue ini lihat, mereka worry. Akhirnya gue dibawa ke psikiater. Terus pas disuruh cerita, gue ngalor ngidul aja karena bingung yang diceritain apa," terangnya.
Advertisement
Tidak Bilang ke Dokter pakai X***x
Ternyata yang dialami Marshanda saat itu adalah withdrawal setelah berhenti mengonsumsi benzodiazepine. Diagnosis ini tidak dia dapatkan karena dia menceritakan hal lain kepada dokter tanpa menyinggung penggunaan X***x secara rutin.
"Gue enggak tahu bahwa yang seharusnya gue share adalah 'Dok, saya tuh minum X***x 1 tahun terus saya berhenti mendadak'. Mungkin kalau gue ngomong gitu psikiater ini akan bilang 'Oh kamu lagi mengalami gejala withdrawal dari benzodiazepine, kami bantu ya'," tuturnya.
Didiagnosis Bipolar
Kala itu, yang dia ceritakan adalah hal-hal yang berkenaan dengan masalah keluarga. Setelah merujuk pada gejala-gejalanya, Marshanda pada akhirnya didiagnosis mengidap bipolar.
"Tapi karena gue enggak bilang itu (soal X***x), akhirnya muncul semua gejala yang mirip dengan bipolar. Akhirnya gue dapet diagnosa depresi major, lalu bipolar disorder. Sebelum konsumsi X***x aku padahal remaja yang sangat mencintai hidup, ceria, semangat," tutupnya.
Advertisement