Inara Rusli Ungkap Penolakan Nafkah Rp 75 Juta yang Diberikan Virgoun: Ada Pengaruh Pihak Ketiga

Namun, kompleksitas masalah muncul ketika ada pihak ketiga yang turut terlibat dan menunjukkan ketidaksetujuan terhadap tuntutan Inara Rusli terhadap Virgoun. Diduga kuat bahwa pihak-pihak tersebut memainkan peran dalam mempengaruhi Virgoun untuk kemudian menolak memenuhi tuntutan nafkah sejumlah Rp75 juta per bulan untuk anak. 

"Involving some parties, jadi nggak semudah itu buat dia (Virgoun) ngambil keputusan," ungkap Inara Rusli, menjelaskan bahwa Virgoun dihadapkan pada tekanan dari berbagai pihak.

Menghadapi kompleksitas ini, Inara Rusli memilih untuk berkomunikasi langsung dengan Virgoun guna mencari solusi yang tidak merugikan pihak manapun. 

"Intinya kami pengin ada solusi yang bisa sama-sama dan tidak dirugikan," tegas Inara Rusli.

Setelah pertemuan tersebut, Inara Rusli berharap agar Virgoun dapat mengedepankan nurani dan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. "Ya aku harapannya Virgoun bisa punya prinsip," ungkap Inara Rusli.

Sebagai informasi, Pengadilan Agama Jakarta Barat telah memutuskan perceraian antara Inara Rusli dan Virgoun pada akhir tahun 2023. Selain memberikan hak asuh anak dan harta gono gini kepada Inara, hakim juga memutuskan untuk menyerahkan royalti lagu-lagu ciptaan Virgoun sebagai bagian dari harta gono gini yang dimenangkan oleh Inara. 

Namun, Virgoun tidak menerima putusan tersebut dan mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Agama Jakarta Barat. Salah satu poin keberatannya adalah termasuk royalti lagu-lagu ciptaannya sebagai harta gono gini. 

Meski dalam proses banding, Inara Rusli mencoba menggelar mediasi langsung dengan Virgoun tanpa melibatkan pihak ketiga.

"Ini kegiatan tanpa campur tangan pihak-pihak yang berkepentingan," jelas Inara Rusli, yang mengunggah momen pertemuan keluarga dengan Virgoun di Instagram. Meskipun belum ada kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan tersebut, Inara melihat potensi pergerakan positif yang mungkin timbul dari situasi tersebut.

"Pertemuan masih dalam proses, doain aja," harap Inara Rusli, menunjukkan optimisme terhadap kemungkinan penyelesaian damai dari konflik yang tengah dihadapinya.