Sukses

Detektif Swasta Jubun Ungkap Suka Duka Jalani Profesinya di Indonesia Melalui Buku Biografi The Life of Private Investigator

Berbekal dengan kemampuannya melakukan pencarian orang dan jaringan yang luas, Jubun memilih profesi detektif swasta dan membuka agensinya.

Liputan6.com, Jakarta Memilih karir sebagai detektif swasta di Indonesia memang sesuatu hal yang tak lazim untuk dijalani. Selain pekerjaannya yang penuh tantangan, profesi ini juga belum digeluti banyak orang di Tanah Air. Namun sepertinya hal itu tak menyurutkan pria bernama Jubun yang menjalani bisnis penyelidikan di ranah pribadi selama 17 tahun.

Berbekal dengan kemampuannya melakukan pencarian orang dan jaringan yang luas, Jubun memilih profesi detektif swasta dan membuka agensinya yang diberi nama Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA). Meskipun terbilang banyak tantangan dan jatuh bangun, pria kelahiran Tebing Tinggi tersebut tetap teguh membantu banyak orang dengan keahliannya, mulai dari kasus perselingkuhan hingga menemukan pelaku kasus penipuan.

Salah satu pesan yang ingin disampaikan dalam buku ini, menurut Jubun, adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang integritas seorang detektif swasta dan bagaimana ia bisa dipercaya, khususnya oleh kliennya. Apalagi ketika mereka harus berbagi informasi yang sangat privasi.

"Menurut saya, seorang private investigator harus memiliki rekam jejak yang jelas, tentunya sangat beresiko bagi calon klien yang mempercayai semua privasi dan informasi sensitif kepada sang investigator," tutur Detektif Jubun.

 

 

2 dari 4 halaman

Suka Duka Menjalani Profesi Detektif Swasta

Suka dukanya menjalani profesi tersebut kemudian ia tuangkan melalui buku biografinya yang diberi judul "The Life of Private Investigator: Sepak Terjang Detektif Jubun" yang dirilis awal tahun 2024 tersebut. Lewat buku tersebut, Jubun ingin memperkenalkan lebih dekat profesi detektif swasta secara global serta lika-liku menjalankan bisnis jasa penyelidikan tersebut di Indonesia.

Buku tersebut ditulis oleh seorang penulis cerita fiksi kriminal bernama M Fadli, yang juga seorang redaktur di salah satu media nasional di Indonesia. Melalui pertemuan dalam acara penggemar cerita detektif dan kriminal, Fadli mewawancarai Jubun. Keduanya pun saling bertukar pikiran sehingga munculah ide membuat buku tersebut.

"Saya biasanya buat cerita detektif dalam bentuk novel dan cerpen secara fiktif. Kebetulan kali ini membuat buku biografi seorang detektif sungguhan di dunia nyata. Tentunya senang dengan hal tersebut," ungkap jurnalis yang sempat menerbitkan novel "Nostalgia Merah" pada 2018 silam.

 

 

3 dari 4 halaman

Sejarah Profesi Detektif Swasta di Dunia

Fadli, yang juga menjadi penggagas komunitas Detectives ID, turut berbagi pengetahuannya tentang sejarah profesi detektif swasta di dunia serta landasan hukum aktivitas detektif swasta di Indonesia. Termasuk tantangan serta batasan-batasan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan detektif swasta di Indonesia.

Sang penulis juga menuliskan kisah awal mula detektif Jubun menjalankan bisnisnya, termasuk membesarkan agensi ASIA, hingga kasus-kasus pilihan yang pernah ditanganinya. Tentunya hal ini menjadi tantangan untuk Jubun sendiri dalam menceritakan kasus yang pernah ditanganinya. Ia harus menceritakan kasus yang tidak terlalu memperlihatkan orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Ada empat kasus yang sudah saya samarkan nama klien dan targetnya, termasuk metode penyelidikannya. Bahkan Fadli juga menambahkan dramatisasi dalam ceritanya agar lebih menarik untuk dibaca seperti baca cerita detektif," ungkap Jubun.

 

4 dari 4 halaman

Berbagi Tips-tips dan Pelajaran Hidup yang Didapat

Selain kisah hidup, Jubun juga berbagi tips-tips dan pelajaran hidup yang didapat selama menjadi detektif swasta. Ia ingin berbagi pengetahuan dan sekaligus wawasan baru bahwa menjadi detektif swasta bukan sekedar profesi yang mencampuri urusan pribadi orang lain.

Menurutnya, profesi detektif swasta bertujuan membantu orang yang kehilangan, kebingungan atau gundah karena dipermainkan orang yang tak punya empati.

Lewat buku ini, ia juga berharap banyak orang yang mengerti profesi yang dijalaninya, yang tentunya berbeda dengan cerita fiksi, tapi sama-sama untuk membantu orang lain menemukan kebenaran.

Video Terkini