Sukses

Teuku Ryan Bantah Isu Perselingkuhan Menjadi Penyebab Dirinya Digugat Cerai Ria Ricis

Beragam spekulasi soal alasan Ria Ricis menggugat cerai Teuku Ryan bermunculan.

Liputan6.com, Jakarta - Beragam spekulasi soal alasan Ria Ricis menggugat cerai Teuku Ryan bermunculan. Mulai dari isu perselingkuhan hingga dugaan Ryan yang tidak memberikan nafkah disebut-sebut sebagai penyebab Ricis menguggat cerai suaminya itu.

Ria Ricis diketahui menggugat cerai Ryan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan secara e-Court, pada 30 Januari 2024. Adapun sidang perdana cerai mereka diagendakan digelar pada 19 Februari 2024 mendatang.

Dedi Rizal Armidi, kuasa hukum Ryan, membantah dugaan yang bermunculan mengenai perceraian kliennya dengan Ricis. Terutama soal Ryan yang dituding telah berselingkuh.

"Isi perselingkuhan itu tidak ada. Namany Ryan publik figur pasti banyak teman baik Ryan dan RY (Ria Yunita). Itu biasa, foto bersama atau berdua biasa itu," kata Dedi Rizal Armidi di kantornya, Kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

 

2 dari 4 halaman

Bantah Tak Berikan Nafkah

Dedi juga membantah isu yang menyebut kliennya tak memberikan nafkah kepada Ricis. Menurut Dedi, selama ini Ryan sudah berusaha sebaik mungkin menjalankan tanggung jawabnya sebagai suami dan kepala rumah tangga.

"Ryan dan RY sedang membangun rumah baru kan. Sampai sekarang rumah itu milik mereka berdua, 2 tahun bisa membangun rumah luar biasa. Nafkah mereka bisa tercukupi," kata Dedi.

 

3 dari 4 halaman

Berdasar Bukti Otentik

Disinggung mengenai perjanjian pranikah Ryan dan Ricis, Dedi mengaku belum melihat dokumen itu secara langsung. Sebagai praktisi hukum, ia hanya ingin berkomentar berdasarkan bukti otentik.

"Sampai sekarang kami belum melihat dokumen itu, jadi kami mengharap itu ada. Kami belum bisa ini, itu di pihak sebelah yang menyampaikan," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Upayakan Ricis dan Ryan Berdamai

Terlepas dari spekulasi yang bermunculan terkait perceraian Ryan dan Ricis, Dedi mengaku masih berusaha mengupayakan perdamaian.

Hanya saja, ia belum dapat mejelaskan secara konkret langkah yang akan ditempuh. "Kami diminta secara profesional dan proporsional untuk melakukan upaya-upaya mengajak pihak sebelah untuk berdamai," Dedi memungkasi.