Sukses

Yunita Siregar Hobi Olahraga dan Dance Sejak Usia 15 Tahun, Siapkan Niat hingga Smartwatch Demi Sehat

Yunita Siregar buka kartu soal gaya hidup sehat yang ditekuni sejak usia 15 tahun, yakni nge-dance hiphop. Setahun terakhir, ia rajin nge-gym khususnya crossfit.

Liputan6.com, Jakarta Bintang film Yunita Siregar buka kartu soal gaya hidup sehat yang ia tekuni sejak usia 15 tahun. Ia suka dance hiphop yang efektif membakar 700 kalori dalam waktu sekitar dua jam. Setahun terakhir, Yunita Siregar rajin olahraga nge-gym khususnya crossfit.

Dalam seminggu, bintang film Tumbal Kanjeng Iblis menekuni tiga olahraga. Selain nge-gym dan dance, Yunita Siregar lari pada akhir pekan. Olahraga disebut “ritual” merilis stres dan menumbuhkan kebahagiaan. Ia pun menyiapkan niat hingga smartwatch.

“Dari zaman SMA. Berarti usia 15 tahunan. Aku sampai sekarang rutin (nge-dance). Menurutku itu cara melepas stres. Pagi misalnya nge-gym, siang kalau senggang aku nge-dance. Akhir pekan, aku mencoba rutin lagi lari,” Yunita Siregar.

Olahraga pengejawantahan gaya hidup sehat. Tubuh langsing hanya bonus. Berkat rajin olahraga, bintang sinetron Love In Paris berhasil mencapai berat badan ideal yakni 55 kg dalam tiga bulan. Walhasil, olahraga bagaikan kebutuhan pokok.

 

2 dari 4 halaman

Cranky Kalau Enggak Olahraga

“Kalau enggak olahraga, cranky banget. Kayak ada yang salah deh kalau enggak olahraga. Saat olahraga kita merilis hormon endorfin, itu membuat aku happy seharian. Sekarang 55 kg. Sudah cukup, tapi ingin membangun massa otot,” ia membeberkan.

Berkaca pada pengalaman Yunita Siregar, olahraga penting bagi pekerja seni. Di depan kamera, aktris kelahiran Bogor, 19 Juni 1994, jadi tidak kaku dalam berakting. Ritual olahraga biasanya dimulai sejak pagi jam 7 atau 9. 

3 dari 4 halaman

Mengondisikan Niat Saat Mager

Yunita Siregar seperti kita pada umumnya. Ada kalanya, mager menghampiri. Apalagi jika hujan mengguyur sejak pagi. Karus mendadak “posesif.” Saat mager melanda, pesohor dengan 700 ribuan pengikut di Instagram ini punya tips yakni memaksakan diri bergerak aktif.

“Aku paksakan saja, mau masih mengantuk pun (begitu) sampai lokasi ujung-ujungnya juga bergerak. Kalau lagi malas, pokoknya berangkat saja dulu,” ujar Yunita Siregar kepada Showbiz Liputan6.com seraya menekankan pentingnya mengondisikan niat.

 

4 dari 4 halaman

Gunakan Smartwatch

Selain niat, ia mengandalkan smartwacth untuk memandu berolahraga. Yunita Siregar menyampaikan ini saat menjadi bintang tamu gelar wicara “Lily and Me: Intimate Brunch” bersama Garmin di Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

“Aku pengguna Garmin. Karena aktif olahraga lari sejak pandemi Covid-19, setiap hari aku menggunakan smartwatch. Makanya kulitku belang karena hampir enggak pernah dilepas ha ha ha,” akunya. Dalam memilih jam, Yunita Siregar menekankan aspek fungsi hingga warna strap.

“Aku suka putih karena dia bisa masuk ke mana saja. Tapi, melihat strap warna cokelat, wah kesannya lebih elegan. Ternyata strap-nya bisa diganti. Makanya aku bisa bongkar pasang sesuai suasana hati,” Yunita Siregar mengakhiri.

Dalam kesempatan itu, Marketing Communication Manager Garmin Indonesia, Chandrawidhi Desideriani memperkenalkan Lily 2, smartwatch berdesain mungil sekaligus modis yang menawarkan sejumlah fitur kesehatan dan kebugaran untuk menunjang gaya hidup aktif penggunanya.

Tersedia dalam model Lily 2 dan Lily 2 Classic, keduanya dirancang agar mudah dipadupadankan dengan gaya busana pemakai. Garmin juga menyediakan pilihan tali jam tangan dari Italian leather, nilon, atau silikon yang mudah diganti untuk melengkapi beragam penampilan. 

“Tersemat fitur Move Alert. Ia memberi notifikasi yang menyarankan Anda bergerak jika dalam posisi pasif, seperti duduk terlalu lama. Lily 2 juga memberi saran gerakan yang harus dilakukan. Saran ini bisa dipilih dalam posisi duduk atau berdiri,” tutur Chandrawidhi.