Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, kembali membahas fenomena konser Taylor Swift di Singapura yang digelar selama 6 hari. Pelantun “Style” itu tak mampir ke negara lain di kawasan Asia Tenggara kecuali Negeri Singa.
Perdana Menteri Thailand sampai koar-koar menuding Singapura licik lantaran diduga “menyogok” pemilik album 1989, Rp43 miliar. Anggota parlemen Filipina pun menuding Singapura “memonopoli” konser Taylor Swift.
Baca Juga
Lewat akun Instagram terverifikasi, Rabu (6/3/2024), Sandiaga Uno menyebut fenomena konser Taylor Swift di Singapura 6 hari adalah PR baru bagi Pemerintah Indonesia. Ia berencana menggelar pertemuan dengan Singapura.
Advertisement
“Ini adalah PR kita. Makanya, saya akan mengadakan pertemuan dengan teman-teman dari Singapura, bagaimana kita bisa bekerja lebih erat lagi ke depan,” kata Sandiaga Uno.
Berkompetisi dan Berkolaborasi
“Karena kita, kan dałam lingkup kerja sama ASEAN. Kita harus juga mampu selain berkompetisi kita bisa berkolaborasi,” imbuhnya. Sebelumnya, Sandiaga Uni menyorot kritik keras Thailand karena Taylor Swift hanya mampir di Singapura.
Tak mau memanaskan suasana, Sandiaga Uno memilih mengoreksi diri mengapa Taylor Swift hanya mampir di Negeri Singa. Padahal, konser artis luar negeri berpotensi menggairahkan perekonomian Tanah Air.
Advertisement
Venue Kelas Dunia
Sandiaga Uno menyebut, bukan tidak mungkin ke depan Indonesia dan Singapura “berbagi” jadwal konser artis luar negeri. Mengingat, Indonesia punya venue berstandar internasional seperti Gelora Bung Karno.
“Kita bisa mengarahkan, empat hari di Singapura, dua hari di Indonesia. Tempatnya itu bisa di venue yang kita siapkan berkelas dunia seperti GBK ataupun venue-venue lainnya, dan kita betul-betul tampilkan sesuatu yang lain,” ungkap Sandiaga Uno.
Perizinan dan Peningkatan SDM
Unggahan pertanyaan Sandiaga Uno ini disertai pernyataan tertulis yang mengerucut pada beberapa poin penting. Pertama, yang dilakukan Singapura untuk konser Taylor Swift menjadi inspirasi dan pelajaran bagi Pemerintah Indonesia.
“(Kedua) Kedepannya, selain perizinan dan peningkatan SDM, pemerintah akan memfasilitasi berbagai konser dan event internasional melalui Indonesia Tourism Fund yang tahun ini akan digelontorkan sebanyak 2 Triliun Rupiah,” terangnya.
“(Terakhir) Kemenparekraf akan gerak cepat untuk berkolaborasi dan membangun kerja sama. Harapannya dapat ciptakan lapangan kerja, dan memberikan dampak pergerakan ekonomi untuk Indonesia,” Sandiaga Uno mengakhiri.
Advertisement