Sukses

Saksikan FTV Ramadan Episode Jalan Terjal Pasutri Penjual Ayam Tiren, Rabu 13 Maret 2024 Pukul 04:30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya

Saksikan FTV Ramadan Episode Jalan Terjal Pasutri Penjual Ayam Tiren di SCTV.

Liputan6.com, Jakarta - Di pasar, Mirah (30) sedang sibuk berjualan ayam potong. Hari itu pembeli sangat ramai, stok ayam yang tersedia tinggal sedikit. Berkali kali Mirah menghubungi Imran (35) suaminya, kalau ayam tinggal sedikit padahal masih ada beberapa pembeli yang minta dikirimkan ayam potong.

Sehari hari Imran dan Mirah berjualan ayam potong di pasar. Awalnya mereka berjualan dengan benar, tapi melihat pembeli yang ramai, Imran mulai tergoda mencari cara agar untungnya lebih besar.

Di ruang belakang rumahnya, Imran sedang duduk dan berpikir sambil melihat ember berisi ayam ayam Tiren (ayam bangkai) yang direndam dengan formalin, agar terlihat segar.

Imran teringat ucapan Juragan Joni, yang memasok ayam tiren semalam. Kata Joni, Imran akan cepat kaya kalau berhasil menjual ayam Tiren karena untungnya besar, harga belinya murah. Imran tersadar setelah hapenya berdering. Mirah menelpon Imran, dan Imran bilang kalau ayam ayam sudah ada stok lagi. Imran bergegas membawa ayam tiren itu ke pasar.

Anto, penjual ayam geprek salah satu langganan Imran datang untuk mengambil stok ayam pesanannya. Mirah meminta Anto untuk bersabar, karena sebentar lagi suaminya akan datang membawa stok ayam ayam yang baru.

Anto sempat mengancam akan mengambil ayam ke langganan baru, kalau Imran sampe telat datang. Guntur dan Maya, pasangan suami istri lain yang juga berjualan ayam potong, menawarkan harga spesial buat Anto, jika Anto pindah langganan padanya. Anto tergoda, tapi Mirah malah marah dan melabrak Guntur dan Maya.

Asih (60), mertua Imran menegur Imran, karena dari semalam dia melihat ada ayam direndam. Imran malah memaki Asih agar tidak usah ikut campur, sudah syukur ibu boleh tinggal di rumahnya, jadi makan tidur saja, nggak usah tau urusan kerjaan Imran dan Mirah. Ibu bantu aja urus, Sulis anak Imran yang baru berumur 8 tahun. Dengan sepeda motornya, Imran buru buru ke pasar.

Sampai di pasar, Imran mengangkat ayam ayam tiren itu, hingga tidak sengaja tangannya menyenggol pisau pemotong daging, dan jatuh kena kakinya. Imran menjerit kesakitan. Imran buru buru pergi ke Puskesmas, sementara Mirah terus berjualan.

Di Puskesmas, saat menunggu perawat, tiba tiba gorden jendela seperti ditiup angin hingga tiang infus yang ada disitu jatuh dan menimpa kaki Imran yang luka. Imran menjerit hebat minta tolong. Tapi Imran dikejutkan dengan kehadiran sosok berjubah putih yang berdiri di dekatnya. Sosok itu mengingatkan Imran agar jangan mencoba coba berjualan dengan cara curang, sudah bener selama ini kamu jualan dengan cara yang jujur. Luka yang kamu alami sekarang hanya teguran buat kamu.

 

2 dari 2 halaman

Sisa Ayam dalam Ember

Sementara itu di rumah, Asih sedang menyiapkan sarapan untuk Sulis. Asih menemukan sisa ayam di dalam ember dan menggorengnya, setelah tidak menemukan bahan makanan di kulkas. Asih tidak menyadari jika ayam itu adalah ayam tiren, yang sengaja disisakan oleh Imran. Sulis sempat merasa aneh dengan ayam goreng buatan neneknya, tapi karena lapar akhirnya Sulis tetap makan.

Di pasar, ayam ayam potong jualan Mirah ternyata habis dengan cepat, termasuk ayam ayam tiren itu. Mirah pun pulang dengan senang hati dan tidak tahu kalau ayam terakhir yang dibawa Imran adalah ayam bangkai. Sampai di rumah, Mirah menghitung uang hasil jualan. Tidak lama kemudian, Imran pulang dengan kaki yang sudah diperban. Imran langsung senang melihat hasil jualan ayam hari itu.

Mirah tanya, darimana Imran dapat stok tambahan ayam tadi pagi. Imran bisik bisik, kalau dia dapat ayam tiren dari Juragan Joni. Awalnya Mirah kaget, tapi kemudian malah ikut senang, karena mereka akan dapat keuntungan lebih besar. Tidak lama kemudian, Sulis dianterin pulang ke rumah oleh seorang pegawai sekolah. Sulis sakit dan muntah muntah. Mirah dan Imran kaget, mereka berlari keluar. Bagaimana kisah selanjutnya? 

Video Terkini