Sukses

Catatan Sineas Amir Gumay Soal Film Hantu Polong, Wanita Tua Jaga Penampilan dengan Cara Mengerikan

Salah satu film Indonesia yang dirilis di bioskop, Kamis (14/3/2024) adalah Hantu Polong, yang dibintangi Rory Asyari,Leon Dozan, hingga Ingrid Widjanarko.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu film Indonesia yang dirilis di bioskop, Kamis (14/3/2024) adalah Hantu Polong, yang dibintangi Rory Asyari, Berlliana Lovell, Leon Dozan, hingga aktris senior Ingrid Widjanarko.

Film karya sineas Amir Gumay ini mengisahkan Syahdan, Ali, Bella, dan Ali yang meriset desa dengan tradisi sastra, Syair Setapang. Tiba di dermanga, para mahasiswa ini bertemu Mahiah di sebuah warung.

Syahdan berupaya mendekati Mahiah yang cantik. Suatu malam, Bella dan Ali memergoki Mahiah membaca puisi sambil menari-nari di pantai. Tiba-tiba di tengah ritual itu, sosok berbeda muncul dari lehernya.

Polong adalah hantu perempuan tua yang menjaga penampilan sebagai wanita cantik dengan cara mengerikan. Identitas Polong inilah yang dikuak penulis skenario film Hantu Polong Ryan Sekarjaya dan sineas Amir Gumay.

 

2 dari 4 halaman

Pulau Penyengat

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (14/3/2024), Amir Gumay menjelaskan, Hantu Polong yang berdurasi 90 menit merupakan karya perdana Limo Pancer Production.

“Film ini berangkat dari kisah di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, yang jadi sumber Bahasa Indonesia dan buku Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji, yang sangat terkenal di kalangan pencinta sastra,” katanya.

3 dari 4 halaman

Kesaktian, Kekayaan, Awet Muda

“Meski berbeda karena ada variasinya, ada satu ilmu yang bisa dipelajari dari situ yang masuk ke tubuh untuk mencapai kesaktian, kekayaan, awet muda, dan lain-lain, yaitu Polong,” Amir Gumay menyambung.

Ia optimistis Hantu Polong disambut hangat masyarakat Indonesia mengingat genre horor punya tempat khusus di hati penonton Tanah Air. Apalagi jika tema atau ceritanya dekat dengan masyarakat Indonesia.

 

4 dari 4 halaman

Dibalut Budaya Indonesia

Amir Gumay menyebut Hantu Polong beda dari horor lokal lain yang telah tayang di bioskop. Film yang diproduseri Aris Riyantoko ini dikemas dengan budaya atau kearifan lokal.

“Intinya film horor berbalut budaya Indionesia, yang kita kemas secara apik. Ceritanya digerakkan para pemain lintas generasi, semoga dapat merangkul banyak penonton,” Amir Gumay berharap.