Sukses

Saksikan FTV Ramadan Episode Dosa Kelam Penjual Makanan Haram, Selasa 19 Maret 2024 Pukul 04:30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya

Saksikan FTV Ramadan Episode Dosa Kelam Penjual Makanan Haram di SCTV, Simak Sinopsisnya

Liputan6.com, Jakarta - Tuti (38) sedang memasak di dapur warung makan milik Hasnah (50). Karena teledor, Tuti lupa mematikan kompor saat mengangkat dan membawa panci sayuran ke depan warung. Kain lap yang diletakkan di samping kompor akhirnya tersambar api dan langsung menjalar ke mana-mana.

Yuni (30), pembantu satunya yang baru pulang belanja kaget melihat dapur kebakaran. Yuni langsung teriak minta tolong dan semua pengunjung warung makan pun berhamburan keluar. Warga sekitar ramai-ramai memadamkan api. Hasnah akhirnya memarahi Tuti yang teledor. Tuti pun memohon sambil menangis agar Hasnah tidak memecatnya.

Setelah diperbaiki, warung makan Hasnah kembali beroperasi. Tuti pun kembali kerja seperti biasa. Tapi saat dia menerima gajinya yang sudah dipotong, Tuti jadi kecewa. Dia ngedumel kesal di belakang majikannya, karena menurutnya uang gajiannya itu tidak cukup buat kebutuhan keluarganya.

Diam-diam Tuti mengutil uang di laci kasir. Selain itu, Tuti juga memark-up harga makanan saat melayani pembeli. Harga seporsi nasi dan lauk yang seharusnya 10 ribu ditarik jadi 15 ribu, yang 5 ribu dikantongi sendiri. Perbuatan licik itu pun sudah beberapa kali dilakukan. Hasnah pun kesal dan langsung memecat Tuti. Tuti sakit hati pada Hasnah. 

Setiba di rumah, Tuti dimintai uang oleh intan (17) putrinya yang masih sma buat bayar spp. Tuti dengan kesal bilang sudah gak ada uang. Dirinya sudah dipecat. Tuti malah bilang kamu sekolah cuma ngabisin duit aja. Sudah kamu berhenti sekolah dan kerja aja. Intan gak mau karena sebentar lagi dia mau ujian akhir dan lulus. Tuti malah mau pukul intan karena berani bantah.

Tapi segera dicegah Firman (40), suaminya yang kakinya pincang karena kecelakaan kerja. Firman minta istrinya jangan patahkan impian putrinya. Tuti makin emosional dan balik ngomelin suaminya yang gak berguna dan gak bisa kerja lagi.

Suatu hari Tuti diam-diam mendekati dapur di bagian belakang warung Hasnah. Saat itu Yuni sedang memasak. Saat Yuni dipanggil ke depan oleh Hasnah, Tuti pun masuk lewat pintu belakang itu hendak memasukkan bubuk racun tikus ke dalam panci masakan. Tiba-tiba diiringi suara petir di langit muncul pria misterius mencegah Tuti agar dia tidak berbuat jahat. Tapi Tuti tak peduli. 

2 dari 2 halaman

Kehebohan di Warung Hasnah

Beberapa saat kemudian terjadi kehebohan di warung Hasnah. Tiga warga yang habis makan muntah-muntah karena keracunan. Bahkan ada yang kemudian meninggal dunia. Warga ngamuk dan merusak warung milik Hasnah itu.

Mereka bahkan hendak menghakimi Hasnah, tapi keburu diamankan pak rt dan petugas kepolisian. Tuti yang menyaksikan kejadian itu tersenyum licik penuh kemenangan. Saat Tuti hendak kembali pulang di jalan sepi, dia bertemu lagi dengan pria misterius yang meminta Tuti untuk bertobat dan mengakui kesalahannya. Tapi Tuti malah marah dan meneriaki pria misterius itu dengan sebutan penjahat.

Keesokan harinya Tuti ditagih Rudi (30), rentenir karena belum melunasi hutangnya. Tuti berdalih kalau dia sedang nganggur. Rudi sempat melihat intan lalu ngasih tawaran ke Tuti, kalau intan mau jadi istri keduanya, maka hutang Tuti dianggap lunas. Tuti bilang dia pikir-pikir dulu. Setelah Rudi pergi, intan menolak disuruh nikah sama Rudi. Dia masih ingin sekolah. Firman pun tidak setuju.

Tuti lalu nemuin Rudi di rumahnya dan bilang setuju putrinya dijadikan istri kedua Rudi. Tapi Tuti minta syarat, setelah intan lulus sma dan Tuti minta uang buat modal usaha buka warung. Rudi setuju dan ngasih uang ke Tuti.

Dengan wajah ceria Tuti pulang ngabarin ke suami dan anaknya kalau dia sudah dapat modal buka warung. Tapi Tuti tidak bilang kalau uang itu dari Rudi. Warung makan Tuti ramai pengunjung karena gak ada saingannya. Firman dan intan ikut senang. Siang itu warung ramai pas azan zduhur. Firman mengingatkan istrinya untuk sholat dulu, tapi Tuti gak bisa ninggalin warung. Nanti saja gampang. Tapi kenyataannya kemudian Tuti lalai dan lebih sering mengabaikan sholat. 

Perbuatan Tuti makin menjadi, dia malah mengolah bahan makanan busuk dan berformalin. Bahkan kemudian Tuti menerima tawaran pedagang daging celeng murah hasil buruan di hutan. Bagaimana kisah selanjutnya?