Liputan6.com, Jakarta Jadi bintang tamu di acara varietas televisi swasta, Nikita Mirzani mewek ketika ustaz Syamsudin menyinggung soal konfliknya dengan Laura Meizani atau Lolly beberapa bulan terakhir.
Bintang film Nenek Gayung menuding Lolly tak pernah berubah. Merespons konflik ibu dan anak ini, ustaz Syamdudin membahas andai kelak Laura Meizani menyadari kesalahannya lalu minta maaf kepada Nikita Mirzani.
Baca Juga
Pesan Istri Razman Arif Nasution untuk Nikita Mirzani, Tak Sudi Putrinya Dijodohkan dengan Vadel Badjideh
Reaksi Nikita Mirzani Setelah Fitri Salhuteru Akhiri Pertemanan: Satu Keluarga Lo, Gue Unfollow!
Fitri Salhuteru Klarifikasi Isu Tega Bully Anak Nikita Mirzani, Pamer Bukti Video Interaksi di Pesta Ultah
Mendengar pertanyaan ini, Nikita Mirzani terdiam. Ia mencoba tersenyum namun matanya berkaca-kaca. Nikita Mirzani enggan membuka pintu maaf namun sadar bahwa tak ada yang namanya bekas anak.
Advertisement
“Biar nanti waktu saja (yang menjawab) deh, Pak Ustaz,” katanya sambil mewek. Meski enggan memaafkan Lolly, ustaz Syamsudin menyanjung kebesaran hati Nikita Mirzani untuk berserah kepada sang waktu.
Ada Kata Ya Dalam Hati
“Tapi antara darah, tidak pernah ada yang namanya bekas anak. Tidak ada yang namanya bekas orang tua,” ujar ustaz Syamsudin seraya meyakini Nikita Mirzani menyimpan maaf untuk Lolly dalam hati.
“Masyaallah tabarakallah, ketika seseorang ditanya dan jawabannya seperti itu, sebenarnya ada kata iya di dalam hatinya namun sakitnya, masih begitu besar,” ungkapnya di hadapan Nikita Mirzani.
Advertisement
Menyembuhkan Luka Hati
Setelahnya, ustaz Syamsudin berharap Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyembuhkan luka hati Nikita Mirzani yang menganga beberapa bulan terakhir. Ia lantas mengingatkan hari penghakiman.
Ada orang yang akhirnya masuk ke Surga bukan karena amalnya berlimpah, namun memiliki hati yang pemaaf. Bukan tidak mungkin ini akan terjadi pada Nikita Mirzani jika kelak memaafkan Lolly.
Memaafkan Orang Lain
“Dan ada seseorang yang masuk ke dalam surganya Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan karena amalnya, tapi karena memaafkan orang lain. Ketika ditimbang nanti amalnya di akhirat ternyata amalnya, tidak cukup mendorongnya masuk ke dalam surganya Allah,” urai ustaz Syamsudin.
“Namun ketika dia divonis untuk tidak masuk ke surganya Allah, dia adalah seseorang yang memaafkan,” imbuhnya. Ustaz Syamsudin juga mengingatkan siapa lagi yang mau memaafkan anak jika bukan orang tuanya. Begitu pula sebaliknya.
Advertisement