Sukses

Review Film Godzilla x Kong: The New Empire, Kebangkitan Para Titan Melawan Villain Baru

Film kelima dari waralaba MonsterVerse bertajuk Godzilla x Kong: The New Empire ini telah resmi tayang di Indonesia pada hari ini, Rabu (27/3/2024).

Liputan6.com, Jakarta, - Setelah penantian 3 tahun lamanya, penggemar monster raksasa atau Titan akhirnya kembali tersenyum lega. Pasalnya, film kelima dari waralaba MonsterVerse bertajuk Godzilla x Kong: The New Empire ini telah resmi tayang di Indonesia pada hari ini, Rabu (27/3/2024).

Diproduksi oleh Legendary Pictures dan didistribusikan oleh Warner Bros, film ini sekaligus menjadi sekuel atau lanjutan dari film Godzilla vs Kong yang juga disutradarai oleh Adam Wingard.

Film Godzilla vs Kong yang sebelumnya rilis pada tahun 2021 tersebut berfokus pada pertarungan antara kedua Titan alfa tersebut dengan menghadirkan Godzilla sebagai pemenangnya. Tetapi, mereka berdua akhirnya memutuskan berdamai dan bekerja sama mengalahkan Mechagodzilla, robot yang diciptakan dari sumber energi Hollow Earth dan DNA King Ghidorah.

Sementara itu, film Godzilla x Kong: The New Empire akan menggali lebih banyak sejarah dan asal-usul para Titan hingga menjelajahi ke dalam Hollow Earth untuk menyingkap misteri di balik Pulau Tengkorak. Dengan kekuatan barunya, Godzilla dan King Kong kini harus kembali bersatu untuk menghadapi villain baru yang tersembunyi jauh di dalam Hollow Earth: Scar King.

Berawal dari terdeteksinya sumber sinyal tak terduga, seorang ilmuwan bernama Dr. Ilene Andrews (Rebecca Hall) akhirnya mendatangi Hollow Earth untuk menyelidikinya. Ditemani oleh putri angkatnya sekaligus suku Iwi terakhir yang selamat di Pulau Tengkorak, Jia (Kayle Hottle), yang turut merasakan adanya sinyal aneh dalam dirinya.

Bersama dengan podcaster Titan Truth, Bernie Hayes (Brian Tyree Henry) dan seorang dokter hewan, Trapper (Dan Stevens), mereka memulai sebuah perjalanan menjelajahi Hollow Earth untuk menemukan sumber sinyal tersebut.

2 dari 6 halaman

Sinyal Peperangan Telah Digaungkan

Di tengah menyelesaikan misinya, kelompok tersebut justru menemukan sebuah jejak telapak tangan raksasa berwarna merah. Bukan milik Kong, Dr. Ilene Andrews pun langsung menyadari jejak tersebut sengaja ditinggalkan oleh monster primata lain di bukit sebagai seruan perang.

Di sisi lain, Kong terus menjelajahi Hollow Earth dan menemukan adanya peradaban menakjubkan di Pulau Tengkorak. Dituntun oleh seekor kera kecil ‘Minikong’ yang bernama Suko, Kong terkejut saat mengetahui ada lebih banyak spesies kera raksasa selain dirinya di Hollow Earth.

Sayangnya, suku kera di Hollow Earth tersebut justru tampak hidup di neraka lantaran telah lama diperbudak oleh pemimpin tirani mereka, Skar King. Akankah Kong berhasil mengambil alih suku kera tersebut?

3 dari 6 halaman

Villain Baru yang Berbeda

Berbeda dari kebanyakan waralaba MonsterVerse sebelumnya yang berfokus pada musuh Godzilla, villain baru dalam film ini merupakan musuh bebuyutan Kong, yakni Skar King, sejenis kera raksasa–meskipun tidak lebih besar dari Kong—yang memiliki bulu berwarna merah dengan tubuh kurus menjulang tinggi serta lengan dan kaki yang panjang.

Lebih seramnya lagi, Skar King mengalungkan sebuah cambuk di pundaknya. Senjata yang disebut Whiplast ini terbuat dari tulang belakang Titan yang sudah mati dengan dilengkapi bilah kristal di ujungnya. Tentu saja, senjata istimewa tersebut digunakan untuk mengintimidasi musuh sekaligus mengendalikan rekan sesama villain-nya: Shimo.

Shimo merupakan Titan reptil dengan sisik berwarna putih salju. Mirip dengan Godzilla, Shimo juga dapat menyemburkan laser khas dari mulutnya sebagai senjata. Namun, semburan yang dipunyai Shimo berupa pancaran es mematikan.

4 dari 6 halaman

Hadirnya Kekuatan Baru dalam Pertarungan 2 Lawan 2

Skar King ditemani Shimo akan menjadi ancaman baru super mematikan yang harus dihadapi oleh Kong. Sempat cidera lengan setelah duel pertama kali, Kong akhirnya diberikan senjata baru berupa kekuatan tangan besi yang disebut sebagai Project Superpowers. Sadar tak bisa mengalahkan musuhnya sendirian, Kong lantas meminta bantuan kepada mantan rivalnya, Godzilla.

Tak hanya Kong yang dibekali kekuatan baru, sang raja monster alias Godzilla nampaknya sudah lebih dulu menerima sinyal ‘perang’ tersebut. Setelah berhibernasi di dalam kristal es, Godzilla bertranformasi dengan sirip punggungnya yang berwarna magenta. Bahkan, laser khas yang keluar dari mulutnya juga berubah warna menjadi magenta.

Pertarungan epik yang menampilkan kolaborasi baru antara Kong dan Godzilla ini menjadi puncak klimaks yang mencengangkan. Disajikan dengan visual baru yang lebih berwarna, animasi CGI dalam film ini akan memanjakan mata para penonton.

5 dari 6 halaman

Plot Menarik dengan Kebangkitan Mothra

Apabila ditarik kembali ke tahun 2019, Titanus Mosura atau Mothra sempat meninggalkan sebuah telur sebelum menyerahkan nyawanya untuk membantu Godzilla melawan naga berkepala tiga, Ghidorah, dalam film Godzilla: King of The Monsters. Telur raksasa itu lah yang nantinya akan menetas dan berevolusi.

Mothra digambarkan sebagai ngengat raksasa yang terkenal sebagai penjaga bumi. Begitu pula dalam film Godzilla x Kong: The New Empire. Kembalinya Mothra akan berdampak besar dalam membantu dua Titan melawan musuhnya. Tentu saja kehadiran Titan satu ini menjadi plot menarik yang telah ditunggu-tunggu para penggemar.

Lantas, akankah Mothra kembali berperan menjadi malaikat pelindung Kong dan Godzilla?

6 dari 6 halaman

Aksi Duel Tanpa Henti, Minim Dialog

Dengan kisah sejarah yang mencengangkan, munculnya villain baru yang misterius, hingga hadirnya kekuatan para Titan yang telah berevolusi, film ini siap mengajak penggemar menjelajahi alam semesta raksasa dengan aksi pertarungan mendebarkan tanpa henti.

Berbeda dari film sebelumnya yang masih menghadirkan manusia untuk membantu salah satu kubu Titan, film Godzilla x Kong: The New Empire akan menyajikan pertarungan penuh antar Titan tanpa campur tangan manusia. Tentu ini akan menjadi pengalaman baru bagi para penonton untuk menikmati berbagai sinematik petualangan dengan minim dialog.

Ditambah lagi, efek visual yang disuguhkan dalam film ini juga berhasil menyampaikan pesan emosional kepada para penonton. Ketika momen interaksi manusia disuguhkan, dinamikanya akan sangat terasa. Kisah ibu tunggal-anak yang terjalin dari Dr. Ilene Andrews dan Jia hingga adegan bromance antara Bernie dan Trapper akan memberikan nuansa berbeda yang menyuguhkan humor dan chemistry yang kuat.