Liputan6.com, Jakarta - FTV Ramadan kali ini mengangkat kisah tentang Anwar (30), seorang pembuat ikan asin di kampung nelayan, yang baru saja menerima kiriman ikan-ikan laut pesanannya dari pemasok.
Dudung (23), pegawainya, kaget melihat kualitas ikan yang tak sesegar biasa. Dudung mau protes pada pemasok, tapi dicegah Anwar dan suruh Dudung segera membersihkan ikan-ikan itu untuk diproses jadi ikan asin. Dudung heran karena tak biasanya Anwar seperti itu.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Jumat 20 Desember 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Episode Jumat 20 Desember 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Saleha Episode Jumat 20 Desember 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Setelah semua ikan bersih, digarami dan direbus memakai air laut, Anwar menyuruh Dudung pergi mengecek ikan-ikan asin yang dijemur. Sepeninggal Dudung, diam-diam Anwar mengeluarkan botol formalin dan mencampurkan sedikit cairan itu ke ikan yang sudah direbus. Akhir-akhir ini usaha Anwar merugi, hujan membuat ikan asinnya lama kering, bahkan banyak yang rusak.
Advertisement
Anwar akhirnya membeli ikan berkualitas rendah dengan harga lebih murah dan mencampur ikan asinnya dengan formalin agar tidak  cepat busuk. Tiba tiba angin bertiup kencang. Anwar histeris. Saat tersadar di dekat Anwar muncul sosok misterius yang mengingatkan Anwar agar mengurungkan niatnya. Anwar marah besar.
Endah (28), istri Anwar, datang sehabis menjemput anak mereka, Icha (5) dari TK, dan memergoki suaminya. Endah, yang biasa membantu suaminya bekerja, kaget melihat botol formalin.
Anwar malah memarahi endah dan suruh jaga rahasia, jangan sampai orang-orang tahu, termasuk Dudung dan Siti (21), istri Dudung yang juga bekerja di tempat mereka, bagian packing.
Dudung datang dan mengambil ikan-ikan yang baru diproses untuk dijemur. Dudung kaget mencium ada bau busuk menusuk hidung, bukan bau amis ikan seperti biasa.
Dudung segera melapor ke Anwar, bosnya malah menjawab santai, bau itu nanti juga hilang setelah kering dijemur. Dudung disuruh tenang saja, kualitas ikan asin mereka mungkin menurun sedikit, tapi bukan masalah buat konsumen.
Strategi Anwar Berhasil
Sebulan kemudian, Anwar duduk senang di rumahnya menghitung keuntungan ikan asin dia bulan ini. Strateginya berhasil, tak ada ikan asin yang busuk dan konsumen tetap membeli seperti biasa.
Bahkan para pedagang meminta pasokan ditambah karena ikan asin dari pengrajin yang lain tersendat dan berkurang pasokannya akibat musim hujan. Melihat itu, endah mengingatkan suaminya agar berhenti memakai formalin. Anwar malah menertawakan endah sambil bilang, nanti dia belikan endah perhiasan baru. Endah kesal dan bilang, dia tak butuh perhiasan.
Dudung datang dengan panik sambil memapah Siti. Anwar dan endah kaget tanya kenapa. Dudung cemas istrinya muntah-muntah terus dari tadi. Endah segera meminta Anwar mengantar mereka ke klinik.
Anwar malas dan bilang mereka bisa pergi sendiri. Endah kesal dan suruh Dudung menyiapkan mobil yang biasa dipakai untuk mengantar pasokan ikan asin, sementara dia memapah Siti ke mobil.
Sosok misterius muncul lagi dengan menyamar sebagai pemulung yang menarik gerobak di hadapan Anwar. Anwar langsung mengusirnya karena menyangka pria itu mau meminta sumbangan. P
ria misterius menegur Anwar kembali agar tidak sombong dan curang dalam berusaha. Kecurangan Anwar telah mendzolimi banyak orang, termasuk orang-orang di dekat Anwar sendiri. Anwar kaget dan marah mendengarnya. Dia mengusir si pria misterius itu. Bagaimana kisah selanjutnya?
Advertisement