Sukses

Catatan Hari Film Nasional 2024 dari Sineas Ian Wibowo: Tingkatkan Kreativitas dan Tebalkan Komitmen Berkarya

Sineas Ian Wibowo memaknai Hari Film Nasional yang dirayakan setiap 30 Maret sebagai momen meningkatkan kreativitas dan menebalkan komitmen berkarya.

Liputan6.com, Jakarta Maret yang baru saja lewat ditandai dengan Hari Film Nasional yang dirayakan setiap tanggal 30. Sineas Ian Wibowo tak ketinggalan mengucapkan selamat Hari Film Nasional 2024 untuk insan sinema di Tanah Air.

Ia memaknai 30 Maret sebagai momen pas untuk meningkatkan kreativitas dan menebalkan komitmen berkarya. Mengingat, industri film tengah bangkit setelah terpukul pandemi Covid-19 yang kini jadi endemi.

“Tanggal 30 Maret 1950 adalah produksi perusahaan film Indonesia pertama yang dilakukan Usmar Ismail. Ini momen tepat untuk meningkatkan kreativitas dalam berkarya,” kata Ian Wibowo.

Catatan lain, pada 30 Maret 2024, ia bersama Dr. Ir. Wayan Adnyana SH, M.Kn. dan Erry Wibowo menerima kunjungan Pengurus Pusat PARFI yaitu Wakil Sekjen Drs. Sham L. Fin. S.H.I., Lenny Hartono, dan lain-lain.

2 dari 4 halaman

Langkah PARFI

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Rabu (3/4/2024), Ian dan Erry Wibowo menjelaskan, pertemuan ini membahas banyak hal sekaligus menyorot sejumlah rencana.

“Saya terkesan dengan langkah-langkah pengurus PB PARFI periode 2019-2024. Salah satunya rencana membangun museum perfilman dan juga Bintang Prasasti milik Paramitha Rusady,” ujar Erry diiakan Ian Wibowo.

 

3 dari 4 halaman

Cetak Telapak Tangan

Keduanya terkenang pada cetak tangan maupun tanda bintang para selebritas di Walk of Fame Hollywood. Salah satu tujuannya, mengenang kebesaran dan pengabdian seniman yang namanya diabadikan di sana.

“Program cetak telapak tangan dan tanda tangan artis populer di Indonesia di prasasti seperti di Hollywood. Ini tujuan mulia PARFI dalam menghormati dan mengabadikan nama insan film Indonesia,” ungkap Erry Wibowo.

 

4 dari 4 halaman

Bergerak Maju

Dalam kesempatan itu, Ian dan Erry Wibowo mengulas, film Indonesia terus bergerak maju seiring lonjakan pencapaian di tangga box office. Meraih 9 atau 10 juta penonton kini tak mustahil.

Ke depan, diharapkan keterkaitan industri film dan pariwisata makin erat. Dibekali dialog dan penokohan yang kuat, syuting film bisa dilakukan di destinasi wisata di Tanah Air sesuai kebutuhan naskah.