Liputan6.com, Jakarta Grup Band asal Bandung, for Revenge tak menyangka lagu terbaru mereka berjudul "Sadrah", mendapat animo besar dari para penikmat musik. Terbukti, sejak dirilis pada 18 Maret kemarin, single "Sadrah" masuk jajaran viral 50 Spotify.
Boniex Noer, vokalis for Revenge, berterimakasih atas apresiasi yang diberikan dari para pendengar. Tak lantas berpuas diri, pencapaian ini justru menjadi suntikan semangat bagi for Revenge untuk terus menghadirkan karya terbaik mereka.
Baca Juga
"Tentu sangat kami syukuri, dan terima kasih untuk para pendengar for Revenge yang sudah mengapresiasi karya kami," ucap Boniex di Kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2024).
Advertisement
"Justru ini menjadi suntikan semangat yang besar bagi kami untuk merilis karya selanjutnya yang menjadi rangkaian dari album Perayaan Patah Hati - Babak 2," sambung Boniex.
Â
Diluar Ekspektasi
Diakui Boniex, pencapaian ini di luar ekspektasi mereka setelah bergaung dengan label besar Sony Music Entertainment Indonesia. Menurut Boniex, yang terpenting adalah bagaimana pesan dari lagu ini sampai kepada pendengar.
"Ini melebihi ekspektasi kami. Tapi buat kami, yang terpenting adalah bagaimana pesan dari Sadrah bisa tersampaikan dengan baik kepada pendengarnya," ungkapnya.
Â
Advertisement
Berkaitan dengan Pendengar
Menurut Boniex, hal ini menandakan lagu "Sadrah" berkaitan dengan para pendengarnya. Namun ia juga tak memungkiri peran label yang turut andil menyebarluaskan lagu ini, hingga menjangkau pendengar secara lebih luas.
"Viral menurut kami, berarti sebuah konten atau karya itu relate atau mewakili pendengarnya. Artinya Sadrah cukup bisa mewakili perasaan orang yang mendengarkannya. Di sisi lain juga pasti ada peran pemasaran yang sangat baik," paparnya.
Â
Kekalahan dalam Cinta
Mengusung tema patah hati, lagu "Sadrah" sendiri berkisah tentang sebuah kekalahan dalam cinta. Lagu ini memancarkan pergulatan batin orang yang sulit melepas kesedihan, dan di sisi lain harus merelakannya.
"Lagu ini sangat memancarkan pergulatan batin ketika sang tokoh utama kesulitan memproses kesedihan barunya. Namun di sisi lain, dia harus segera melapangkan dada," pungkas BoniexÂ
Advertisement