Liputan6.com, Jakarta Anwar BAB, seorang presenter dan komedian terkenal, sedang menghadapi tantangan besar dalam hidupnya: pernikahan. Di usianya yang terus bertambah, Anwar merasa kegundahan hati yang mendalam karena belum menemukan pasangan hidup.Â
Dalam momen Lebaran yang sakral, Anwar pun menyampaikan doa-doanya kepada Allah agar segera diberikan jodoh yang tepat.
"Tuhan, aku begitu ingin menikah, tapi dengan siapa?" ujarnya dengan nada penuh kekhawatiran, ketika ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Advertisement
Â
Gelisah
Kekecewaan dan kegelisahannya itu bahkan sudah dia ceritakan kepada ibunya. Namun, jawaban yang diterima Anwar tak seperti yang diharapkan. Ibu Anwar menegaskan bahwa doa adalah jalan yang harus ditempuh, bukan sekadar memaksakan keinginan sendiri.Â
"Kenapa Anwar ingin menikah? Karena kabar yang beredar tentang hari kiamat dan Dajjal membuatnya gelisah," jelas Anwar, mengungkapkan betapa besar pengaruh informasi tersebut dalam pikirannya.
Â
Advertisement
Kesulitan
Namun, dalam keterpurukan pikiran itu, Anwar merasa kesulitan mengungkapkan perasaannya kepada wanita yang pernah menjadi kekasihnya. Rasa takut ditolak dan kekhawatiran akan masa depan menjadi beban berat baginya.Â
"Pas uda nikah jelek-jeleknya atau buruk-buruknya bakal kelihatan, kita bisa nerima atau enggak gitu. Aku mikir namanya manusia," katanya dengan nada penuh pertimbangan.
Â
Sewa Psikolog
Untuk mengatasi kegundahannya, Anwar bahkan mencari bantuan profesional. Ia berbagi kisahnya dengan seorang psikolog, berusaha menemukan titik terang dalam kegelapannya.Â
"Aku nyewa psikolog di Tebet. Aku ngobrol curhat, gimana caranya, karena kan umur aku udah 30-an. Aku ngomong kayak 'Kak, ini gimana ya?' santai aja, enjoy life," ceritanya.
Anwar diberi nasihat agar tidak menjadikan pernikahan sebagai beban hidup yang membebani, karena bisa mengganggu segala aspek kehidupannya. Namun, harapannya tetap sama: setelah Lebaran, ia berharap bisa menemukan jodoh dan menikah dengan bahagia.
Dengan perjuangan dan harapan yang kuat, Anwar BAB menunjukkan bahwa perjalanan menuju pernikahan adalah proses yang penuh tantangan, namun juga penuh harapan dan kesempatan untuk pertumbuhan dan kebahagiaan.
Advertisement