Sukses

Krisdayanti Unggah Tulisan Tangan Megawati untuk Hakim MK, Singgung Palu Godam dan Demokrasi

Krisdayanti mengunggah dokumen berisi tulisan tangan Megawati Soekarnoputri untuk Mahkamah Konstitusi (MK), menyinggung palu godam dan demokrasi.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu kader PDIP yang memperkuat Komisi IX DPR RI, Krisdayanti, mengunggah dokumen yang memuat tulisan tangan Megawati Soekarnoputri, berisi imbauan kepada Mahkamah Konstitusi alias MK.

Seperti diketahui, sengketa hasil Pemilu 2024 dibawa ke MK oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan-Cak Imin serta capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Megawati mengajukan diri sebagai Amicus Curiae atau sahabat pengadilan.

Tulisan tangan Ketua Umum PDIP menggunakan tinta biru. Isinya mengajak rakyat Indonesia berdoa agar MK tak menggunakan palu godam dalam mengetuk dan memutus perkara sengketa Pemilu 2024.

“Rakyat Indonesia yang tercinta, marilah kita berdoa: Semoga ketuk palu Mahkamah Konstitusi bukan merupakan palu godam melainkan palu emas seperti kata Ibu Kartini (1911): Habis gelip terbitlah terang!” tulis Megawati.

 

2 dari 4 halaman

Fajar Demokrasi

Megawati Soekarnoputri juga membubuhkan tanda tangan dalam dokumen itu. Ia berharap, fajar demokrasi segera menyingsing setelah sengketa hasil Pemilu 2024 diputuskan MK.

“Sehingga fajar demokrasi yang telah kita perjuangkan dari dulu timbul kembali dan akan diingat terus menerus oleh generasi Bangsa Indonesia. Amin ya rabbal alamin. Merdeka. Merdeka. Merdeka,” imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Dengan Jubah Negarawan

Dokumen yang sama juga memuat harapan Megawati pada hakim MK yang menimbang sekaligus memutuskan sengketa hasil Pemilu 2024. Putri Bapak Proklamator itu berharap hakim MK memakai jubah negarawan.

“Saya berharap agar hakim Mahkamah Konstitusi dapat melihat permasalahan yang ada dengan jubah negarawan,” Megawati mengakhiri. Pekan ini kabar seputar sidang sengketa hasil Pemilu 2024 di MK memanas lagi.

 

4 dari 4 halaman

Momentum Luar Biasa

Melansir dari Antara pada Rabu (17/4/2024), jurnalis Liputan6.com, Muhammad Ali mengabarkan, langkah Megawati mengajukan diri sebagai Sahabat Pengadilan direspons Ganjar Pranowo.

“Saya kira ini momentum yang luar biasa bagi MK untuk tidak membuat April Mop, tetapi memperingati apa yang pernah dilakukan oleh seorang Kartini, habis gelap terbitlah terang,” ujarnya di Jakarta, pekan ini.