Liputan6.com, Jakarta Angger Dimas berusaha untuk tetap tegar menghadapi kenyataan ibunya kini telah pergi untuk selamanya. Padahal, tidak mudah bagi Angger Dimas terus-menerus menghadapi suasana duka dalam beberapa bulan belakangan ini.
Sebelumnya Angger Dimas harus merelakan kepergian putranya, Dante, yang meninggal karena diduga ditenggelamkan di kolam renang umum. Sebulan lalu, Angger juga kehilangan neneknya. Kini, giliran ibunda Angger yang pergi untuk selamanya menghadap Sang Khalik.
Baca Juga
"Ya gimana ya. Semua akan berpulang kepada Allah dibilang dikasih cobaan yang berat ada lagi yang lebih berat, ya mungkin ini salah satunya," kata Angger Dimas di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024).
Advertisement
"Jadi sebelumnya, yang pertama meninggal itu eyang dari ibunya ibu saya. Itu Oktober. Baru Dante pada 27 Januari, sekarang ibu," sambung Angger Dimas.
Â
Â
Angger Dimas merasa, air matanya sudah habis Â
Angger Dimas merasa, air matanya sudah habis meratapi kesedihan yang bertubi dihadapinya. Menurutnya, menangi tak dapat mengembalikan orang yang disayangi kembali ke dunia.
"Kalau untuk menangis sih, ya air mata saya udah habis. Kedua, kalau saya menangis membanjiri TPU ini, apakah orang yang saya sayang bakal kembali lagi? Saya belum tidur dari kemarin mangkanya gagap-gagap bicaranya," ujarnya.
Â
Â
Advertisement
Banyak yang mempertanyakan keberadaannya yang seolah menghilang
Angger mengungkapkan, mungkin banyak yang mempertanyakan keberadaannya yang seolah menghilang, usai kasus meninggalnya Dante. Kala itu, ia mengaku tengah fokus mengurus mendiang ibunya yang sedang sakit.
"Kemarin mungkin temen-teman mengira saya menghilang. Saya menghilang lagi ngurussin ibu. Kemarin juga belum sempet sebulan eyang meninggal," akunya.
Â
Mendiang ibunya menderita sejumlah penyakit
Dikatakan Angger, mendiang ibunya menderita sejumlah penyakit sebelum meninggal dunia. Terakhir, mendiang didiagnosa mengidap kanker rahim.
"Ibu saya itu terkena kanker pada Februari 2023. Sebelumnya pertama kali itu Miom, terus tumor, habis itu kanker rahim," ungkap Angger Dimas.
Advertisement