Liputan6.com, New York - Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April punya arti penting bagi band rock asal Bali, Navicula dan duo folk Endah n Rhesa. Mereka berkolaborasi meluncurkan lagu baru berjudul "Segara Gunung".
Lagu yang penuh dengan elemen suara-suara alam khas Nusantara, seperti hutan hujan tropis dan samudra ini, juga mewakili Indonesia di inisiatif musik global, "Sounds Right".
“Sounds Right” adalah inisiatif musik global yang menjadikan Alam sebagai musisi resmi dengan profil yang dibuat dan terverifikasi di Spotify dengan nama “NATURE”.
Advertisement
Tujuan dari inisiatif “Sounds Right” adalah untuk mendorong percakapan global tentang bagaimana kita menilai alam dan mendorong pecinta musik untuk mengambil tindakan nyata dalam melestarikan alam dan mengadopsi berbagai perilaku berkelanjutan.
Dengan mendengarkan lagu-lagu dari “NATURE”, para pecinta musik akan turut membantu menggalang dana untuk konservasi alam dan rehabilitasi ekosistem.
Musisi internasional yang terlibat di inisiatif global ini antara lain adalah Ellie Goulding, AURORA, David Bowie x Brian Eno, UMI x V dari BTS, MØ, London Grammar, dan masih banyak lagi.
“Inisiatif ‘Sounds Right’ sangat penting bagi Indonesia. Negara kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan area hutan hujan terbesar ketiga di dunia, dan salah satu ekosistem yang paling beragam secara biologis di bumi,” ujar Gede Robi, vokalis dari Navicula dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Robi, yang bersama Navicula sudah lama dikenal peduli dengan isu sosial dan lingkungan, menambahkan, “Namun, deforestasi, perubahan iklim, dan polusi merusak alam dan membawa kepunahan bagi banyak makhluk hidup.”
Penjelajahan Puisi
Sementara itu, Endah menyebut “Segara Gunung” adalah penjelajahan puisi dan musik tentang interaksi dinamis antara energi maskulin dan feminin yang diwakili oleh gunung dan laut.
“Lirik lagu ini adalah kisah cinta antara keduanya dan merupakan metafora penciptaan kehidupan dan pentingnya keseimbangan alam,” Endah menjelaskan.
Lagu ini memang sarat akan makna budaya dan lingkungan, terinspirasi dari sebuah mantra dan kidung klasik Bali yang dinyanyikan untuk pemujaan dan perayaan saat alam subur dan melimpah, lewat hubungan harmonis yang setara dan seimbang antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Bahwa alam bukan hanya latar belakang dari aktivitas manusia, tetapi entitas hidup yang perlu dihormati dan dilindungi.
Advertisement
Diluncurkan di New York
Inisiatif "Sounds Right" ini diluncurkan di New York, Amerika Serikat oleh The Museum for the United Nations - UN Live menjelang Hari Bumi. Selain Indonesia, berbagai musisi dari berbagai negara juga terlibat di gerakan global ini, seperti Kolombia, Norwegia, Venezuela, Kenya, Denmark, Inggris, Amerika Serikat, dan India.
Navicula dan Endah N Rhesa dapat berpartisipasi dalam inisiatif ini melalui gerakan global Music Declares Emergency (MDE) yang menyatukan musisi dan pecinta musik dalam merespon krisis iklim dengan slogan "No Music on a Dead Planet".
Negara Pertama di Asia
Indonesia adalah negara pertama di Asia yang tergabung dengan MDE global, di bawah naungan Indonesian Climate Communications Arts & Music Lab (IKLIM). IKLIM memproduksi musik, seni, dan konten lainnya untuk mendidik, menginspirasi, dan memobilisasi individu dan komunitas untuk mengambil tindakan iklim.
"Masalah lingkungan dan krisis iklim disebabkan oleh ketidakseimbangan antara apa yang kita ambil dari alam dan apa yang kita berikan kembali kepada alam. Kami bangga menjadi bagian dari ‘Sounds Right’ yang secara resmi mengakui alam sebagai seorang seniman yang memiliki haknya sendiri", ujar Robi.
Selain “Segara Gunung”, semua lagu dari inisiatif “Sounds Right” dapat dinikmati di playlist "Feat. NATURE" di Spotify dan platform streaming musik utama lainnya.
Advertisement