Liputan6.com, Jakarta Yang ditunggu-tunggu akhirnya terjadi juga. Film How To Make Millions Before Grandma Dies karya sutradara Pat Boonnitipat akhirnya tembus 1,3 juta penonton setelah 10 hari tayang di bioskop Indonesia.
Pat Boonnitipat syok berat mendengar karya perdananya kini resmi menjadi film Thailand terlaris sepanjang masa di Indonesia. Ia pun berterima kasih kepada publik Tanah Air.
Baca Juga
Ditemui Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2024), Pat Boonnitipat kaget saat How To Make Millions Before Grandma Dies melenggang ke tangga box office Thailand. Ia makin kaget saat fenomena yang sama terjadi di Indonesia.
Advertisement
“Syok, yang jelas perasaan saya campur aduk. Saya berusaha mencari cara dan metode baru dalam perjalanan membuat film, agar penonton terhubung dan menikmati karya saya,” kata Pat Boonnitipat.
Cinta Yang Sama
Berkaca pada fenomena ini, ia makin menyadari bahwa seni termasuk film di dalamnya adalah bahasa universal. Indonesia dan Thailand jelas berbeda dari aspek kultur maupun bahasa. Namun film menyatukan keduanya dalam cinta.
“Ketika masyarakat Indonesia menyambut sehangat ini, banyak yang menonton, saya pikir: Wah, orang-orang merasakan cinta yang sama. Indonesia dan Thailand beda, tapi lewat film ini kita punya sudut pandang yang sama (tentang cinta dan keluarga),” ulasnya.
Advertisement
Pakai Google Translate
How To Make Millions Before Grandma Dies sempat trending beberapa hari di medsos. Pat Boonnitipat mengecek apa saja yang dibahas netizen khususnya dari Indonesia usai menonton film ini. Karena tak paham bahasa Indonesia, ia sampai menggunakan Google Translate.
“Pas tayang di Indonesia, saya mengecek lebih sering di medsos bahkan pakai Google translate untuk mengartikan komentar teman-teman di Indonesia. Saya tidak menyangka, betapa hangat sambutan penonton Indonesia,” Pat Boonnitipat mengenang.
Tentang Nenek dan Keluarga
Bagi Pat Boonnitipat, pencapaian How To Make Millions Before Grandma Dies di tangga box office bukan soal pundi-pundi uang dan jumlah penonton belaka. Ada yang lebih penting dari itu yakni kenangan tentang keluarga.
“Yang membuat saya tersentuh, banyak netizen Indonesia kemudian berbagi cerita tentang nenek dan keluarga mereka. Itu sangat berkesan, bagaimana film ini menyembuhkan dan menghangatkan hati kita,” ia mengakhiri.
Advertisement