Sukses

Cerita Reza Arap Mati Suri Versi Ibunda, Terbangun Saat Air Mata Sang Ibu Menetes di Wajah Anaknya

Seperti apa kisah Reza Arap mati suri dari sudut pandang ibunya?

Liputan6.com, Jakarta Reza Arap pernah mati suri saat berusia 9 tahun. Reza kecil memang punya gangguan kesehatan lantaran dilahirkan secara prematur. Kata ibunda, anaknya mengalami lemah jantung.

Suatu hari, kondisinya menurun drastis hingga detak jantungnya berhenti dan dinyatakan meninggal dunia. Kenyataan ini membuat sang ibu terpukul hingga air mata tak terbendung. Tapi, di momen inilah keajaiban seolah datang. 

"Awalnya enggak percaya, sudah ditutup semua (badannya), terus saya lihatin, saya berdoa sambal nangis. Begitu air matanya kena mukanya, dia begini (melek) bilang ‘Mama jangan nangis’," kata ibunda Reza Arap dikutip dari YouTube Denny Sumargo, Rabu (29/5/2024).

"Ya bilang, Mama jangan nangis nanti Caca (panggilan kecilnya di keluarga) sedih," Reza Arap menimpali dalam kesempatan yang sama "Dia bangun, bingung saya. Langsung panggil dokter," kata sang ibu.

 

2 dari 4 halaman

Reza Arap Bermimpi

Reza Arap bercerita lewat sudut pandangnya. Saat dinyatakan meninggal, di saat bersamaan musikus terkenal ini mengaku bahwa dia bermimpi. Mimpinya bahkan sangat indah

"Ngerasanya lagi sama Mama main-main, kayak mimpi, sudah gitu doang, enggak ketemu Tuhan. Cuma ingat sama mama, di taman lagi main, mungkin 15 menit sampai setengah jam main-main sama mama. Terus mama ngajak pulang, ‘Pulang yuk, Ca’ gitu. Habis itu melek," tutur personel Weird Genius.

3 dari 4 halaman

Dokter Terkejut

Kembali ke sudut pandang sang ibu, kala itu dokter terkejut melihat apa yang dialami Reza Arap. Sesegera mungkin dokter memberi pertolongan dengan memindahkannya ke ruang ICU. 

"Dokter bingung juga. Enggak disangka, kaget, langsung dibawa lagi ke ICU. (Keterangan medisnya) jantung dia sempat berhenti, gitu aja. Kondisi itu baru kali itu terjadi. Memang sering dia kumat tapi enggak separah itu. Intinya sempat tidak ada napas sama sekali," papar ibunda.

4 dari 4 halaman

Kekhawatiran Ibu

Tak mau pengalaman kelam itu terulang, sang ibu makin melindungi anak semata wayang. Merawat dan membesarkannya dengan baik juga penuh perhatian hingga tumbuh menjadi anak yang sangat berbakat.

"Setelah itu makin diperhatikan karena punya ketakutan sendiri, namanya orangtua ya. Kalau ada temannya ganggu sedikit mulai deh Mamanya ngamuk-ngamuk. Jadi protektif," akunya.