Sukses

Laporan Box Office: How To Make Millions Before Grandma Dies Tembus 2 Juta Penonton di Indonesia

Film Thailand How To Make Millions Before Grandma Dies kini menembus 2 juta penonton di Indonesia dan menguasai jumlah show terbanyak pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Tangga box office Indonesia pekan ini diguncang pencapaian How To Make Millions Before Grandma Dies yang resmi menembus 2 juta penonton. Kabar ini dibenarkan pihak KlikFilm yang membawa film ini ke Indonesia.

KlikFilm lewat akun Instagram mereka, Selasa (28/5/2024) mengungkap, “2.017.270 orang telah ikut membantu M untuk menjaga dan merawat Amah hingga akhir hayatnya.

Lewat infografis tampak bahwa sepanjang Senin, 27 Mei 2024, film Thailand ini membukukan 170 ribuan penonton. Peluang melenggang ke level 3 juta penonton pun terbuka makin lebar.

Tak hanya membagikan laporan box office, KlikFilm mengunggah ucapan terima kasih aktris Usha Seamkhum, pemeran nenek yang didiagnosis kena kanker usus dalam How To Make Millions Before Grandma Dies.

2 dari 4 halaman

Hentikan Dominasi Vina

How To Make Millions Before Grandma Dies di luar dugaan menghentikan dominasi film kontroversial Vina: Sebelum 7 Hari yang kini telah sampai di angka 5,5 jutaan penonton.

Terima kasih kepada seluruh penonton Indonesia yang telah menyaksikan dan tak henti-hentinya mendukung How To Make Millions Before Grandma Dies agar bertemu lebih banyak penonton lagi,” ujar pihak KlikFilm.

3 dari 4 halaman

Amah Berterima Kasih

Amah Mengju juga turut mengucapkan terima kasih kepada kalian semua. Semoga film ini dapat menginspirasi agar kita senantiasa mencintai anggota keluarga kita masing-masing,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sutradara How To Make Millions Before Grandma Dies, Pat Boonnitipat, mengaku tak menyangka karya terbarunya kini jadi film Thailand terlaris di Indonesia sepanjang masa.

4 dari 4 halaman

Indonesia Menyambut Sehangat Ini

“Ketika masyarakat Indonesia menyambut sehangat ini, banyak yang menonton, saya pikir: Wah, orang-orang merasakan cinta yang sama. Indonesia dan Thailand beda, tapi lewat film ini kita punya sudut pandang yang sama (tentang cinta dan keluarga),” katanya.

“Pas tayang di Indonesia, saya mengecek lebih sering di medsos bahkan pakai Google translate untuk mengartikan komentar teman-teman di Indonesia. Saya tidak menyangka, betapa hangat sambutan penonton Indonesia,” Pat Boonnitipat menambahkan.