Sukses

Close to Breathe Jadikan Lagu Kita Bisa sebagai Anthem untuk Orang-orang yang Butuh Dukungan

Kecelakaan sang drummer Rangga Saputra di tahun 2009 menjadi inspirasi Close to Breathe menciptakan single bertajuk "Kita Bisa"

Liputan6.com, Jakarta - Grup band Close to Breathe meluncurkan single musik berjudul "Kita Bisa". Lagu tersebut dibuat sebagai pengingat syukur karena dunia, termasuk Indonesia, bisa lepas dari wabah Covid-19.

"Sebagai bentuk rasa bersyukur. Karena seperti yang kita tahu, bahwa dunia sempat mengalami pandemi selama kurang lebih 3 tahun," kata Guntur, vokalis sekaligus gitaris Close to Breathe, saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.

Guntur mengatakan, lagu ini juga memberi pesan untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ke depan.

"Sebentar lagi kita akan memasuki pemilihan umum daerah, dimana biasanya banyak orang yang akhirnya terlibat konflik karena memiliki pilhan yang berbeda," Guntur menjelaskan.

 

 

2 dari 4 halaman

Dibantu Banyak Musisi

Single ini dibantu personel Stand Here Alone (Heymbenk) dan personel dari Close Head (You Lam Lam). Keduanye mengisi backing vocal.

Selain dua nama di atas, Close to Breathe juga berkolaborasi dengan San San Pee Wee Gaskins. “Mudah-mudahan beberapa bulan ke depan kami akan mengeluarkan album kedua. Saat ini sudah ada 7 lagu,” Guntur memaparkan.

 

3 dari 4 halaman

Hastag #GenggamTanganIndonesia

Selain itu, dikatakan Guntur, Close To Breath juga akan mengadakan campaign untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dengan hastag #GenggamTanganIndonesia

"Kami berharap, hastag ini juga sampai ke dunia internasional. sebagai bentuk solidaritas masyarakat indonesia yang selalu menjujung tinggi Bhineka Tunggal Ika.

 

4 dari 4 halaman

Anthem untuk Orang-orang yang Butuh Dukungan

Single "Kita Bisa" tersebut memberikan pesan untuk memompa motivasi serta dapat menjadi anthem untuk orang orang yang membutuhkan dukungan.

“Lagu penyemangat yang kami ciptakan untuk teman teman yang demotivasi karena keadaan seperti beberapa kasus mungkin dari sisi pekerjaan, percintaan, kehidupan atau fisik yang kurang beruntung," Guntur memaparkan.