Sukses

Pengakuan Rizkina Nazar Jerawatan Parah Akibat Pil KB, Jalani Treatment Pakai Alat Canggih Berfitur AI

Selebgram Rizkina Nazar pernah jerawatan parah gara-gara tak cocok dengan pil KB yang dikonsumsi. Fase break out ini membuatnya kurang percaya diri.

Liputan6.com, Jakarta Rizkina Nazar berbagi pengalaman pernah jerawatan parah gara-gara tidak cocok dengan pil KB yang dikonsumsi. Fase break out ini membuat selebgram dengan 1 jutaan pengikut itu nyaris tak percaya diri tampil di muka publik.

Jerawat berukuran besar bermunculan di wajah Rizkina Nazar. Saat telah mengempis, jerawat menyisakan bekas yang sulit dihilangkan dan masih tampak hingga kini. Ia pun menjalani perawatan kecantikan.

“Waktu itu enggak cocok pil KB. Jerawat muncul dari dalam, gede-gede banget. Itu bikin scars. Kalau di-zoom keliatan kelihatan banget. Makanya perlu dibantu treatment, dari laser CO2 dan lain-lain,” kata Rizkina Nazar.

Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, pekan ini, kakak Rizky Nazar mengaku butuh treatment dengan down time cepat dan hasil signifikan. Mengingat, kesibukannya sebagai selebgram sangat padat.

 

2 dari 4 halaman

45 Menitan

Rizkina Nazar buka kartu butuh waktu setahun menjalani perawatan demi menghilangkan jerawat. Perawatan ini makin intens dalam 3 hingga 4 bulan terakhir. Ia berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit Dr. Arini Widodo, SpDVE.

Rizkina Nazar disarankan menjalani perawatan pakai alat dengan fitur kecerdasan buatan atau AI. “Untuk micro niddle (durasinya) 45 menitan, tergantung. Mungkin karena bekas jerawat di wajahku agak banyak,”  ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Fase Down Time

“Untuk fase down time, berdasarkan pengalamanku cuma 3 hari. Setelah itu, kulit enggak mengelupas lagi. Sudah bisa beraktivitas seperti biasa meski belum pakai makeup dulu,” Rizkina Nazar menjelaskan.

Setelahnya, ia mengaku punya sejumlah pertimbangan dalam menjalani perawatan termasuk wajah. Terpenting versi Rizkina Nazar, karakter dokter yang menangani. Dengan Dr. Arini Widodo, SpDVE, ia sreg.

 

4 dari 4 halaman

Lihat Doktenya Dulu

“Lihat dari dokternya dulu. Kenapa ke dokter Arini, karena salah satu dokter yang enggak banyak jualan. Enggak banyak menyuruh pasien ini itu. Dia straight to forward. Masalahnya apa, lalu treatment-nya yang cocok kira-kira apa,” ia mengakhiri.

Dalam kesempatan itu, Arini Widodo menjelaskan Exion dari BTL Aesthetics, yakni alat estetika medis dengan fitur Artificial Intelligence (AI). Tak hanya wajah, alat ini bisa digunakan untuk 23 area di seluruh tubuh.

Berdasarkan riset BTL Aesthetics, 4 kali perawatan menggunakan Exion dapat meningkatkan 47 persen produksi kolagen dan 50 persen produksi elastin lapisan dalam kulit. Kuncinya, konsistensi.

“Perawatan Exion sebaiknya dikerjakan 4 sesi dengan jarak pengulangan 1 minggu agar hasil perawatan optimal dan long lasting,” ujar Arini Widodo. Country Manager BTL Aesthetics Indonesia, Jan Valacai, membenarkan.

Ia menambahkan, alat tersebut bagian dari inovasi dengan kinerja yang lebih terprediksi, aman, minim nyeri dan tanpa downtime. Jan Valacai optimistis kehadiran Exion disambut hangat para beauty enthiast di Indonesia.

“Ini alat canggih sekaligus pintar, teknologi radio-frekuensinya dilengkapi fitur Artificial Intelligence, yang mampu memberi dosis energi akurat sesuai kondisi kulit setiap pasien,” ia mengakhiri.