Lihat Perjuangan Tanti Damayanti, Penyintas Lupus yang Menciptakan Lagu dan Berprestasi di Dunia Line Dance

Liputan6.com, Jakarta Hari Lupus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Mei menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran publik tentang penyakit autoimun ini. Di Indonesia, Tanti Damayanti menjadi sosok inspiratif bagi para penyintas lupus dengan kisahnya yang penuh semangat dan prestasi. 

Tanti Damayanti, seorang pekerja profesional, tak hanya berjuang melawan lupus, tapi juga aktif dalam berbagai kegiatan dan bahkan meraih prestasi di kancah internasional. Pengalamannya ditorehkan dalam dua buku karyanya berjudul "Metamorfosa".

Meskipun lupus memberikan keterbatasan fisik, Tanti tak gentar untuk berkarya. Ia menemukan passionnya dalam olahraga line dance, bahkan mengikuti kejuaraan tingkat Nasional dan Internasional, membawa pulang medali juara 2 kategori Silver Newcomers di Indonesia Open UCWDC.

"Saya ingin memberikan contoh nyata bahwa seorang odapus (orang dengan lupus) bisa tetap berkarya dan berprestasi," ujar Tanti.

Di tempat yang sama, Ketua Diklatbang Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI) menerangkan bahwa olahraga line dance merupakan senam dengan irama yang low beat dan ini dapat diterapkan semua usia untuk autoimun.

"Saya rasa line dance cocok bagi mereka yang mempunyai keterbatasan kesehatan seperti autoimun. Karena olahraga ini bukan saja hanya gerak tubuh saja, sebab dimana ada untuk menambah daya ingat karena dapat melatih motoriknya," ujarnya.