Liputan6.com, Jakarta Kebijakan Pemerintah Indonesia terkait Tabungan Perumahan Rakyat alias Tapera menuai kecaman publik. Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti ikut mengkritik kebijakan ini.
Nyonya Raul Lemos meminta Pemerintah memikirkan ulang Tapera mengingat dampaknya sangat terasa terhadap gaji para pekerja khususnya yang masih di level UMR alias upah mininum regional.
Baca Juga
Krisdayanti juga menyinggung masa pensiun pekerja hingga inflasi yang berdampak pada kenaikan harga barang termasuk rumah. KD juga menyoroti investasi semestinya tidak dipaksakan.
Advertisement
“Kalau kita bicara investasi itu berarti sesuai dengan keinginan kita dan kebutuhan kita dong ya. Dan juga kita enggak muluk-muluk, harus realistis juga dengan hasil yang kita dapatkan per bulannya,” kata Krisdayanti soal Tabungan Perumahan Rakyat.
Anak Muda dan Investasi
Kritik pelantun “Menghitung Hari” dan “Mencintaimu” disampaikan lewat video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi Krisdayanti dan @bantengsenayan, pada Rabu (5/6/2024).
“Kalau anak-anak muda mau investasi ke saham atau ke emas atau mungkin hanya mau sewa rumah, itu kan kehendak masing-masing pekerja dong. Jadi jangan juga dipaksakan,” ia menyambung.
Advertisement
Pekerja Dengan UMR
“Nah untuk kita ambil rata-rata saja deh. Misalkan pekerja dengan UMR, di 5 juta atau 7 juta. Kayaknya kalau nanti sampai, masa pensiunnya mereka di 58 tahun,” Krisdayanti menambahkan.
Ibu 4 anak ini ragu, di masa pensiun pekerja bisa mendapat hunian mengingat harga rumah dipengaruhi banyak faktor termasuk inflasi. Jangan-jangan setelah pekerja pensiun, saldo Tapera mereka tak cukup untuk beli rumah.
Karena Inflasi
“Itu belum tentu mereka juga bisa dapat rumah karena inflasi, harga rumah juga pada di atas harga 600 juta. Jangan-jangan mereka pensiun nanti umur 70, ya kan. Jadi itu kan hal yang enggak mungkin. Jadi coba tolong dipikirin lagi deh,” pungkas KD.
Menyertai video ini, disertakan keterangan: Tabungan Perumahan Rakyat yang akhir-akhir ini digadang-gadang bahwa seluruh pekerja wajib menyisihkan sebagian gajinya untuk tabungan perumahan. Tidak tinggal diam, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kris Dayanti juga menyuarakan keresahan yang dimilikinya. Menurutnya, investasi seharusnya tidak dipaksakan!
Advertisement