Sukses

Maudy Ayunda Bahas Pentingnya Memilih Partner Bisnis: Rasanya Seperti Memilih Suami atau Istri

Maudy Ayunda, selebriti multitalenta yang dikenal luas di Indonesia dengan prestasi dan aktingnya di layar lebar, berbagi pengalamannya sebagai pengusaha baru di industri kecantikan dengan brand From This Island.

Liputan6.com, Jakarta - Maudy Ayunda menceritakan tantangan dan keberhasilan yang dia hadapi dalam mengembangkan bisnisnya. Saat ini, bintang film Malaikat Tanpa Sayap sedang menggeluti bisnis di industri kecantikan.

Istri Jesse Choi menjelaskan bahwa memulai usaha baru bukanlah hal yang mudah, terutama karena memerlukan waktu dan perhatian yang sangat banyak.

"Ekspektasinya mungkin orang akan berpikir semuanya mudah, tapi sebenarnya ada banyak pressure dan tetap harus sabar untuk mengembangkan sesuatu yang baik untuk konsumen," kata Maudy ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Minggu, 9 Juni 2024.

Maudy menambahkan, bahwa dia harus belajar banyak tentang proses dari hulu ke hilir, termasuk riset di perkebunan untuk memastikan kualitas produk.

2 dari 4 halaman

Pikiran Terasa Tersekat

Sebagai selebriti yang juga menjadi brand ambassador, Maudy menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara karirnya dan bisnis.

"Otak saya terasa tersekat-sekat karena harus memikirkan banyak hal sekaligus, tapi saya merasa sangat puas ketika melihat review positif dari konsumen. Itu membuat saya merasa punya koneksi dengan mereka," Maudy menuturkan.

3 dari 4 halaman

Pentingnya Memilih Partner Bisnis

Maudy juga membahas pentingnya memilih partner bisnis yang tepat. "Memilih co-founder itu seperti memilih suami atau istri. Usaha kita adalah seperti anak bayi yang kita bangun bersama dari nol," Maudy memaparkan.

"Jadi penting sekali untuk memiliki orang yang sejalan dengan visi dan misi kita," bintang film Trinity, the Nekad Traveler, menguraikan.

4 dari 4 halaman

Pentingnya Feedback

Maudy merasa beruntung karena co-foundernya adalah teman SMA yang sudah dikenal lama, sehingga ada rasa percaya yang kuat. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap timbal balik konsumen.

"Selalu ada feedback, dan itu adalah gift. Kita harus siap mendengarkan dan beradaptasi," jelasnya. Dia juga merasa sangat puas ketika ide-idenya berhasil diwujudkan menjadi sesuatu yang nyata dan diterima baik oleh konsumen.