Liputan6.com, Jakarta Yang kangen Refal Hady di layar lebar bersiaplah karena film terbarunya, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu segera tayang di bioskop. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Puthut EA.
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu menandai kali pertama kerja sama sineas Hanung Bramantyo dengan Refal Hady. Dalam film ini, Refal Hady memerankan Daku, seorang penulis yang dilanda galau.
Baca Juga
6 Potret Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo Bantu Warga Suriah, Sorot Rasa Aman yang Langka
Ulasan Konser Isyana Sarasvati Lost in Harmony: Digelar Spektakuler dan Banyak Kejutan Kolaborasi di Atas Panggung Megah
Satu Akar Ragam Rupa, Seniman dan Budayawan Muda Gaungkan Pesan Toleransi Lewat Karya Seni
Daku berasal dari Rembang, Jawa Tengah. Mau tak mau, Refal Hady harus belajar bahasa Jawa untuk meyakinkan penonton. Selain itu, sang aktor tampil kucel dalam Cinta Tak Pernah Tepat Waktu.
Advertisement
“Ingin tahun penampilannya seperti apa, lebih mendalam lagi yang ada di otaknya apa? Aku selalu tanya Mas Hanung, Daku ini seperti apa? Dia penulis. Untuk menjadi seorang penulis apa saja yang dibutuhkan?” kata Refal Hady.
Ditemui Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Kamis (1/8/2024), bintang film Wedding Agreement menyebut perjalanan cinta Daku berlevel internasional gara-gara putus nyambung dengan cewek lintas negara.
Belajar Bahasa Jawa
“(Saya) belajar bahasa Jawa juga, karena Daku pacaran sama cewek internasional. Orang Malaysia ada. Bule ada. Jawa juga ada. Jadi, kita lihat saja di bioskop,” cetus Refal Hady.
Selain Refal Hady, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu dibintangi Nadya Arina, Carissa peruset hingga aktor kaliber Piala Citra seperti Meriam Bellina, Dewi Irawan, dan legenda hidup Slamet Rahardjo.
Advertisement
Sekucel Itu
Film ini hasil kerja sama seniman Indonesia dan Malaysia, yakni Dapur Film, K Studio beserta Seven Skies Motion. Terkait penampilan fisik yang berubah, Refal Hady menyebutnya tantangan tersendiri.
“Daku memang sekucel itu, mungkin kebanyakan penulis style-nya kayak Daku. (Soal kumis dan jenggot) itu bagian dari Daku yang enggak peduli penampilan. Yang penting gue kerja, gue menulis dan semua terpenuhi,” akunya.
Cenderung Main Aman
Refal Hady menggambarkan Daku sebagai seniman berjiwa bebas. Sering hidup tanpa rencana, mengalir begitu saja. Namun, setiap pilihan melahirkan konsekuensi termasuk dalam hal cinta. Inilah yang akan disajikan Refal Hady dalam film barunya.
“Hidup dia cenderung main aman dan selalu mendapat novel pesanan saja. Itu juga yang bikin dia bertanya-tanya kapan memulai novel sendiri,” Refal Hady mengakhiri sembari berharap publik menyambut hangat Cinta Tak Pernah Tepat Waktu di bioskop.
Advertisement