Liputan6.com, Jakarta - Saat berangkat ke kampus dengan motor bersama Dikta dan Febby, Iril secara tidak sengaja menabrak Tari, seorang mahasiswi berusia 21 tahun. Beruntung, Tari tidak mengalami cedera serius, hanya kaget dan sedikit shock. Iril segera meminta maaf, dan untuk menenangkan Tari, mereka bertiga membawanya ke taman kampus.
Di taman, Tari mulai sadar dan mengenali Febby, Dikta, dan Iril sebagai anggota Tim Pencari Kebenaran. Tari kemudian meminta bantuan mereka untuk mencari ayahnya, Agus, yang berusia 55 tahun dan telah menghilang tanpa kabar selama lima bulan.
Baca Juga
Iril menegaskan bahwa jika Tim Pencari Kebenaran diminta bantuan, berarti Tari harus siap menyewa jasa mereka secara profesional, dan Tari setuju. Tari menceritakan bahwa ibunya menjadi stres dan tidak bisa berkomunikasi sejak kepergian ayahnya, dan dia menduga bahwa ayahnya mungkin telah berselingkuh.
Advertisement
Penyelidikan dimulai dengan mengunjungi ibu Tari yang kondisinya sangat memprihatinkan. Ibu Tari hanya duduk diam dengan pandangan kosong. Ketika Iril menawarkan pisang, ibu Tari tidak bereaksi, tetapi saat Iril hendak pergi, ibu Tari menahan tangannya dan menangis. Iril memeluknya, yang membuat Tari, Febby, dan Dikta sangat terkejut.
Selanjutnya, Tim Pencari Kebenaran dan Tari menelusuri jejak ayah Tari ke kantornya. Mereka diberitahu bahwa ayah Tari telah berhenti bekerja sejak lima bulan lalu, namun mereka dipersilakan untuk melihat ruang kerja lamanya yang masih dibiarkan dalam kondisi yang sama.
Di sana, FDI menemukan sobekan foto ibu Tari dan menduga bahwa foto tersebut mungkin disobek oleh ayah Tari karena perselingkuhan.
Dengan petunjuk ini, penyelidikan mereka terus berlanjut, mengungkap lapisan demi lapisan misteri di balik hilangnya ayah Tari.