Liputan6.com, Jakarta - Yuda duduk di samping Dania, dengan hati-hati menempatkan irisan mentimun di mata Dania. Tutup mata dulu, biar bengkaknya hilang, kata Yuda lembut. Dania merasa malu dan tersentuh dalam hati. Ternyata, Yuda peduli sekali padanya. Bagaimana aku bisa menjalani hidup tanpa kamu, Yud? pikir Dania.
Lestari memasuki ruangannya dengan penuh keheranan. Di atas meja, sudah ada kotak nasi. Masih pagi, kenapa sudah ada makan siang? pikirnya. Namun, aroma yang tidak sedap membuatnya curiga.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Selasa 24 Desember 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Episode Selasa 24 Desember 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Saleha Episode Selasa 24 Desember 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Setelah membuka kotak itu, Lestari langsung mual melihat makanan basi yang dipenuhi belatung. Dia menjerit ketakutan.
Advertisement
Sementara itu, Rafael sedang mengemudi dengan ekspresi sinis di wajahnya. Dia bertekad untuk menghancurkan siapa pun yang berani menyakiti keluarganya. Melihat jam di mobilnya, sudah lewat pukul delapan. Dia harus segera sampai di rumah sakit untuk menjemput Kenan. Namun, teleponnya berdering, dan ternyata panggilan itu dari Lestari.
Di tempat lain, Julian dan Mona sedang bertemu. Mona yang melihat Julian gelisah bertanya, Arsitek Julian belum datang? Siapa namanya? Mungkin aku kenal. Jenna yang mengintip dari balik tembok kaget ketika teleponnya berdering.
Sementara itu, Gina dan Shafira baru saja turun dari mobil dan berjalan menuju Spa. Dania yang melihat Shafira terkejut. Dia berlari sambil memanggil, Shaf, tunggu! Aku mau kasih kamu sesuatu. Dania berlari dan menghadang langkah Shafira dan Gina, memohon waktu sebentar saja.
Gina hendak mendorong Dania, tapi Dania buru-buru mengeluarkan gelang berinisial 'D' dan memberikannya kepada Shafira. Tidak apa-apa kalau kamu tidak menganggap aku sebagai kakak lagi.
Setidaknya terimalah gelang ini sebagai kenang-kenangan terakhir dariku, kata Dania dengan suara bergetar. Dia mengulurkan tangannya ingin memakaikan gelang itu di tangan Shafira. Namun, Gina dengan cepat menepis tangan Dania dan menatapnya dengan sinis. Kamu lupa keputusan Shafira? Kamu bukan kakaknya lagi!