Liputan6.com, Jakarta Aktor senior Otig Pakis meninggal dunia dalam usia 64 tahun, pada Kamis (8/8/2024), setelah berjuang melawan kanker usus. Kini, jenazah Otig Pakis disemayamkan di aula Bengkel Teater Rendra, Cipayung, Depok, Jawa Barat.
Jenazah Otig Pakis akan dimakamkan di Bengkel Teater Rendra pada hari ini, Jumat (9/8/2024) setelah salah zuhur. Kabar ini terkonfirmasi dari pernyataan tertulis pihak keluarga almarhum.
“Dengan penuh rasa duka cita, kami menginformasikan bahwa Gito Joewono (Otig Pakis) bin Suyadi Dayat telah meninggal dunia pada tanggal 8 Agustus 2024 pukkel 17.07,” tulis pihak keluarga di Instagram Stories Otig Pakis semalam.
Advertisement
“Almarhum disemayamkan di Aula Bengkel Teater Rendra, Cipayung, Depok, malam ini (8 Agustus 2024). Almarhum akan dimakamkan di Bengkel Teater Rendra pada hari Jumat, 9 Agustus 2024, setelat salat zuhur,” imbuhnya.
Mohon Doa dan Minta Maaf
Keluarga Otig Pakis meminta maaf atas kesalahan sang aktor semasa hidup. Setelahnya, pihak keluarga mendoakan agar amal ibadah bintang film Dikejar Setan dan Punk In Love diterima Sang Khalik.
“Kami mohon doa dan permohonan maaf atas segala kesalahan almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Terima kasih atas perhatian dan doanya,” pungkas pihak keluarga.
Advertisement
Meninggal Akibat Kanker Usus
Pengumuman ini disampaikan dengan latar hitam polos menyiratkan duka mendalam atas kepergian Otig Pakis. Berbagai sumber menyebut, Otig Pakis meninggal akibat kanker usus.
Sumber lain menyebutnya lebih spesifik yakni meninggal karena kanker rektum. Otig Pakis telah menjalani beberapa sesi kemoterapi untuk melawan penyebaran sel-sel kanker di tubuh.
Rekam Jejak Otig Pakis
Melansir dari Wikipedia Indonesia, Otig Pakis debut di layar lebar lewat film Di Luar Batas pada 1984. Namanya melambung setelah membintangi film Pocong 2 karya Rudy Soedjarwo yang mencetak box office pada 2006.
Beberapa film Otig Pakis yang mengumpulkan lebih dari 500 ribu penonton antara lain Di Balik 98, Sajen, Kuntilanak 2, dan Miracle In Cell No. 7 karya sineas Hanung Bramantyo. Selamat jalan, Pak Otig...
Advertisement