Liputan6.com, Jakarta Kabar ibunda Ferry Maryadi meninggal dunia dikonfirmasi menantunya, Deswita Maharani. Ia menjelaskan kondisi kesehatan ibunda Ferry Maryadi, Rospita atau yang akrab disapa Nin Ipit menurun dua tahun terakhir.
Ibunda Ferry Maryadi meninggal dunia pada 14 Agustus 2024. Sejak dua tahun lalu, Rospita hanya bisa beraktvitas di tempat tidur. Dua minggu terakhir, fisiknya mulai berubah. Tangan membengkak. Sempat sembuh, bengkak itu kambuh lagi bahkan menjalar.
Baca Juga
“Di dua minggu terakhir itu memang ada perubahan dari fisiknya. Dia yang tadinya tangannya enggak bengkak jadi bengkak. Terus, sempat beberapa hari kempis tiba-tiba bengkak lagi tapi jadi bengkak sampai ke (lengan) sini,” kata Deswita Maharani.
Advertisement
Puncaknya, terjadi tiga hari lalu. Kondisi kesehatan Rospita mendadak drop. Khawatir terjadi hal buruk, pihak keluarga Ferry Maryadi melarikan Rospita ke IGD RSPP Jakarta Selatan.
Feses Menghitam
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, Rabu (14/8/2024), Deswita Maharani menceritakan warna feses ibu mertuanya menghitam. Saat dipanggil pun, Rospita tak merespons.
“Tiga hari kemarin ini kondisinya drop banget, yang akhirnya membuat kami memutuskan mama memang harus dibawa ke IGD. Soalnya kondisinya sudah... (bahkan) fesesnya juga sudah hitam kemudian dianya sudah enggak bereaksi ketika kita panggil,” akunya.
Advertisement
Dilarikan ke IGD
“Mata sudah tidak terbuka. Bahkan, sampai IGD pun pihak rumah sakit menganjurkan untuk langsung masuk ke ICU dan dilakukan segala macam upaya dokter yang luar biasa,” Deswita Maharani menyambung.
Tim dokter telaten merawat dan menyampaikan perkembangan terkini terkait kondisi kesehatan Rospita. Keluarga Ferry Maryadi memercayakan perawatan medis Rospita kepada tim dokter.
Fase Sangat Kritis
Hingga akhirnya, Rabu (14/8/2024), masih menurut penuturan Deswita Maharani, kondisi kesehatan Rospita makin merosot. Dokter memanggil keluarga Ferry Maryadi untuk menjelaskan detail kondisi Rospita, yang disebut sangat kritis.
“Hari ini tepatnya tadi siang kondisinya menurun drastis, sampai akhirnya jam 16 dokter memanggil ke ruangan mama dan dikasih tahu bahwa dokter sedang melakukan CPR manual karena harus dibantu banget. Di situ dokter bilang kondisinya sudah sangat kritis,” tutupnya.
Advertisement