Sukses

Pengakuan Cut Intan Nabila 2 Kali Gagal ke Pengadilan Agama dan Laporkan Dugaan KDRT Armor Toreador

Sebelum rekaman CCTV KDRT viral, Cut Intan Nabila mencoba lapor polisi dan 2 kali mendatangi Pengadilan Agama agar bisa pisah dari Armor Toreador.

Liputan6.com, Jakarta Didampingi Mulan Jameela, Cut Intan Nabila akhirnya bersuara soal kasus KDRT yang menimpanya. Sang suami, Armor Toreador kini resmi jadi tersangka dan ditahan polisi selama 21 hari.

Cut Intan Nabila menjelaskan telah ke rumah sakit untuk menjalani visum setelah jadi korban dugaan KDRT. Senin (19/8/2024), ia akan ke rumah sakit untuk menjalani pengecekan medis.

“Waktu hari pertama kejadian itu sudah ke rumah sakit untuk melakukan visum dan ada perawatan. Kalau besok kita ke rumah sakit lagi karena masih banyak banget bekas luka dan memar-memar di badan masih banyak,” kata Cut Intan Nabila semalam.

Mengalami kekerasan sejak 2020, mantan atlet anggar ini mengaku sebenarnya sudah mencoba lapor polisi bahkan beberapa kali mendatangi Pengadilan Agama agar bisa pisah dari Armor Toreador.

 

2 dari 4 halaman

Berupaya Melapor tapi Gagal

Melansir dari video klarifikasi di kanal YouTube Intens Investigasi, Minggu (18/7/2024), Cut Intan Nabila dua kali ke Pengadilan Agama tapi gagal. Ia lantas menguak penyebabnya.

“Pernah ada upaya untuk melapor cuma memang gagal. Pernah juga dua kali ke Pengadilan Agama cuma ya gagal,” pesohor dengan 1,4 jutaan pengikut di Instagram itu membeberkan.

 

3 dari 4 halaman

Dulu Berpikir Armor Bisa Berubah

“Memang mungkin saya berpikir, pelaku KDRT ini, dulu saya enggak sadar apakah dia bisa berubah atau enggak. Saya berpikir dulu mungkin bisa. Berharap banget sebenarnya untuk itu berubah,” Cut Intan Nabila menguak alasan.

Kini, ibu tiga anak ini yakin Armor Toreador tak bisa berubah. Sejumlah bekas luka dan memar di tubuhnya jadi saksi betapa penantian bertahun-tahun agar Armor Toreador berubah sikap tak membuahkan hasil.

 

4 dari 4 halaman

Masih Banyak Trauma

Di hadapan jurnalis, Cut Intan Nabila memohon dukungan awak media mengingat rekaman KDRT yang viral di medsos bukan kali pertama terjadi. Sisa trauma masih ada dan belum 100 persen pulih.

“Jadi mohon bantuannya terus karena jujur saja di dalam hati paling dalam masih banyak banget trauma dan ingatan tentang kejadian-kejadian. Bukan hanya kejadian kemarin tapi banyak kejadian yang lain,” akunya.