Sukses

Rapper San E Diperiksa Polisi Gara-Gara Baku Hantam, Sempat Getok Pejalan Kaki Pakai HP

San E atau Jung San dituduh memukul seorang pejalan kaki saat menyuruh orang tersebut mengangkut sepedanya di jalan yang benar.

Liputan6.com, Seoul - Ada-ada saja kelakuan rapper San E. Ia terlibat kasus kekerasan yang membuatnya berurusan dengan hukum.

Diwartakan The Korea Times, pada Senin (19/8/2024) kemarin, kepolisian mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah memproses rapper Korea – Amerika ini atas kekerasan terhadap seorang pejalan kaki di Seoul.

Pria bernama asli Jung San ini dituduh memukul seorang pejalan kaki saat menyuruh orang tersebut mengangkut sepedanya di jalan yang benar, pada 28 Juli lalu. Namun polisi menduga kekerasan ini terjadi secara dua arah, sehingga sang pejalan kaki juga diperiksa atas tuduhan penyerangan.

Sang pejalan kaki mengeluhkan luka di sekitar area mata dan kerusakan pada gigi. Namun polisi menyebut kedua belah pihak memiliki klaim yang berbeda-beda tentang penyerangan dan luka-luka yang dialami masing-masing.

“Testimoni mereka tak cocok,” kata polisi.

Lebih hebohnya lagi, ayah San E juga ditangkap karena terlibat dalam pemukulan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

San E Minta Maaf

Tak lama setelah berita ini dipublikasikan, rapper 39 tahun ini mengutarakan permohonan maaf kepada orang ia sudah ia kepruk.

“Aku menundukkan kepala minta maaf kepada korban kasus penyeranganku baru-baru ini, kata San E lewat kuasa hukumnya.

3 dari 4 halaman

Ingin Minta Maaf Langsung

Permintaan maaf ini juga tak berhenti hanya di pernyatan terbuka.

“Aku harus menyampaikan permintaan maaf ini pertama-tama lewat pernyataan resmi, tapi aku juga ingin minta maaf secara langsung. Aku minta maaf kepada semua orang yang kecewa dengan tindakanku,” kata dia.

4 dari 4 halaman

Kontroversi San E

Ini bukan skandal pertama yang dilakukan San E. Tahun 2018 ia pernah bikin geger karena lagunya yang bertajuk “Feminist.” Diwartakan The Korea Herald, dalam sebuah konser ia melantunkan bait berbahasa Inggris, ““Womad is poison. Feminist, no. You’re a mental illness.”

Setahun kemudian, ia kembali menuai kritik karena peampilannya di acara MBC, Target: Billboard – Kill Bill. Dalam penampilannya, background panggung menunjukkan tulisam “Aku cinta kamera rahasia.”

Padahal, kamera rahasia adalah kejahatan serius yang menjadi isu hangat kala itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini