Sukses

Salim Nauderer Diisukan Selingkuh, Rachel Vennya: Yuk Senang-Senang dan Kubur Happy Family Itu

Rachel Vennya mengungkapkan isi hatinya melalui cuitan di Instagram terkait kandasnya hubungan dengan Salim Nauderer.

Liputan6.com, Jakarta Rachel Vennya sebelumnya dikabarkan putus dengan Salim Nauderer, namun melalui unggahannya di akun Instagram @rachelvennya, ia membantah alasan putus karena orang ketiga.

“Hallo temen-temen terkait berita yang beredar itu benar tetpai aku berpisah bukan karena orang ketiga, kita masih menjalin hubungn baik sebagai teman," ungkap Rachel.

Namun ternyata, di balik cuitannya di Instagram @rachelvennya, Ia mengungkapkan rasa kesal dibalik peristiwa perselingkuhan mantannya itu hingga ia merasa stress, depresi dan sesak.

2 dari 4 halaman

Mantan Penuh Gimmick

Rachel mengungkapkan rasa kesal atas mantannya karena sang mantan, tidak ingat apapun yang dilakukan Rachel selama 4 tahun mereka menjalin hubungan.

Influencer itu mengungkapkan kalau memorinya lebih sakit dibandingkan pahitnya berakhir hubungan mereka. Ia mengungkapkan bahwa, Salim kerap menceritakan aib dan kejelekan Rachel ke orang lain.

“At least kita putus, gue ga jahatin lo. Tetap selalu belain lo, dan ini lo satu satunya mantan gue yang malah jelekin gue kemana-mana, gila hebat dua jempol buat lo,” ungkap Rachel. 

 

3 dari 4 halaman

Menutupi Aib Sang Mantan

Di akun Instagram keduanya @ladybirdraven, wanita kelahiran 1995 mengungkapkan bahwa dirinya sedang menutupi aib Salim atas isu orang ketiga di hubungan mereka. Ia juga mengaku kecewa karena sang mantan tidak ingat pengorbanan dari Rachel Vennya.

“Gue nulis itu bener-bener wise ya, kerjaan gue cuma nutupin aib orang lain dan ujungnya gua yang kena,” ungkapnya.

Ia hanya ingin Salim ingat bahwa ada kenangan baik di antara mereka meskipun hubungan keduanya berakhir pahit.

4 dari 4 halaman

Menyadarkan Diri Sendiri

Melalui unggahan di Instagram story itu, Rachel juga self reminder ke dirinya bahwa, Ia bisa sampai di titik ini karena kerja keras dirinya sendiri.

Di titik ini, Rachel bisa membeli barang apa saja, ke mana saja, dan tinggal di mana saja tetapi mengapa dirinya masih mencari sesuatu yang kurang di keluarga kecilnya itu.

“Kenapa sih masih cari rumah yang gak akan ada itu? cukup kali, udah yuk daddy issuenya, yuk senang-senang aja dan kubur happy family itu,” ungkap Rachel.

Ia mengungkapkan ke dirinya sendiri untuk stop mencari ‘rumah’ dan kebahagiaan di orang lain, padahal keluarganya yang sekarang sudah bahagia. Ia ingin dirinya mulai menerima keluarganya yang sekarang tanpa melibatkan orang yang baru.