Liputan6.com, Jakarta - Cerita dimulai dengan pertengkaran sengit antara Roni (20) dan ayahnya, Yoga (45), karena permintaan Roni untuk uang sebesar 5 juta rupiah ditolak.
Roni mengklaim uang tersebut diperlukan untuk keperluan kuliahnya, namun Pak Yoga tidak mempercayainya karena Roni sudah sering meminta uang dengan alasan serupa.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Episode Kamis 21 November 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Saleha Episode Kamis 21 November 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron My Heart Episode Kamis 21 November 2024 Pukul 17.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Ibu Roni, Fani (43), mencoba meyakinkan suaminya untuk memenuhi permintaan Roni, mengingat Roni adalah anak tunggal mereka. Namun, Yoga tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak terlalu memanjakan anaknya agar tidak terjerumus dalam kebiasaan buruk.
Advertisement
Di kampus, Trio FDI sedang berkumpul ketika mereka mendengar keributan di luar. Mereka keluar dan melihat Roni sedang dipukuli oleh dua temannya, Soni dan Iwan. Dikta segera melerai mereka.
Iwan menuduh Roni ingkar janji karena tidak membayar taruhan game online, sementara Soni mengeluhkan bahwa Roni belum mengembalikan uangnya sebesar 1 juta rupiah selama seminggu.
Iril, salah satu anggota Trio FDI, marah pada Roni karena bukannya fokus pada kuliah, Roni malah terlibat dalam perjudian online. Iril mengancam akan melaporkan kejadian ini kepada orang tua Roni, namun Roni memohon agar hal itu tidak dilakukan.
Di rumah, sebuah batu dilempar melalui jendela yang kemudian memecahkan kaca. Fani terkejut ketika menemukan batu tersebut dibungkus dengan kertas berisi surat penagihan hutang yang mendesak Roni untuk segera melunasinya. Fani merasa ketakutan dan cemas. Dia meminta pembantunya untuk merahasiakan kejadian ini dan tidak memberitahu Yoga. Fani kemudian menelepon Iril untuk meminta bantuan.
Ketika Roni tidak pulang hingga pagi, Fani mulai panik dan meminta suaminya untuk mencari Roni. Kebetulan, Iril melihat Roni dan segera mendekati pamannya itu. Tiba-tiba, ponsel Pak Yoga menerima notifikasi SMS. Saat dibuka, pesan tersebut mengabarkan bahwa Roni telah diculik dan penculik meminta tebusan sebesar 100 juta rupiah.
Trio FDI berdiskusi tentang situasi ini. Iril meminta kedua temannya untuk membantu menangani kasus ini meskipun tidak ada imbalan finansial. Mereka merasa kasihan pada Pak Yoga dan sepakat untuk membantu. Namun, mereka sebenarnya meragukan kebenaran dari penculikan tersebut.