Sukses

6 Orasi Reza Rahadian di Gedung DPR: Menolak Diam Saat Revisi UU Pilkada, Sebut Putusan MK Dibegal

Reza Rahadian viral setelah menyampaikan orasi di depan Gedung DPR RI. Ia menolak diam dan bisa tidur nyenyak setelah putusan MK sengaja diabadikan.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu artis yang berorasi di depan Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (22/8/2024), adalah Reza Rahadian. Ia berkomitmen mengawal putusan MK yang semula hendak dianulir Baleg DPR dan Pemerintah.

Reza Rahadian menyapa para demonstran seraya mengaku selama ini hati-hati menyikapi kondisi politik Tanah Air termasuk UU Pilkada. Ia ogah ikut campur dalam kontestasi pemilu dan Pilkada 2024.

Namun, saat Baleg DPR dan Pemerintah bersepakat mengabaikan putusan MK, Reza Rahadian makin gelisah. Ia mengaku tak bisa tidur dan menolak diam. Karenanya, Reza Rahadian turun ke jalan, kemarin.

Laporan khas Showbiz Liputan6.com menghimpun 6 orasi Reza Rahadian di atas mobil para demonstran. Bintang film Habibie & Ainun mengajak publik menjaga penegakan demokrasi di Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Menolak Diam, Tidur Tak Tenang

Menyapa para demonstran, Reza Rahadian mengaku selama ini cenderung berhati-hati dalam bersikap. Ia tidak mau ikut kontestasi politik, ikut campur dalam pemilihan Presiden, atau main kubu-kubuan selama pemilu maupun Pilkada. Kini ia menolak diam.

“Saya sudah tidak bisa lagi diam. Saya tidak bisa tidur tenang di rumah. Saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk saya keluar bersama dengan kawan-kawan semua,” Reza Rahadian menjelaskan, siang itu.

3 dari 7 halaman

2. Putusan MK Dibegal dan Dijegal

Dalam kesempatan itu, Reza Rahadian mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat peserta Pilkada. Aktor peraih 5 Piala Citra ini menyebut MK sedang berusaha mengembalikan citra setelah wajahnya habis porak-poranda.

“Dan hari ini, kita sudah mendapatkan keputusan yang sangat kita hormati dari MK, masih juga berusaha untuk dibegal. Masih juga berusaha untuk dijegal,” aktor kelahiran 5 Maret 1987 membeberkan.

4 dari 7 halaman

3. Anggota DPR Wakil Siapa?

Reza Rahadian mengatakan, MK sedang mengembalikan nobelity-nya sebagai penjaga konstitusi. Namun, permufakatan Baleg DPR dan Pemerintah untuk mengabaikan putusan MK sangat disesalkan. Ia pun mempertanyakan sikap DPR.

“Lalu hari ini kita mendapati kenyataan bahwa itu coba dianulir oleh sebuah lembaga yang katanya adalah wakil-wakil kita semua hari ini, lantas Anda-Anda di dalam ini wakil siapa?” ungkap Reza Rahadian.

5 dari 7 halaman

4. Tak Punya Kepentingan Personal

Reza Rahadian mengajak para demonstran menyampaikan aspirasi dengan tertib demi menjaga demokrasi Indonesia. Berkali ia menggarisbawahi tidak mewakili kepentingan apapun karena memang tak ikut politik praktis.

“Saya hadir hari ini sebagai rakyat biasa bersama teman-teman semua. Tidak mewakili siapapun selain suara orang-orang yang gelisah hari ini melihat demokrasi kita seperti ini,” cetus Reza Rahadian yang berbaju hitam.

6 dari 7 halaman

5. Ini Bukan Negara Milik Keluarga Tertentu

Setelahnya, Reza Rahadian menggarisbawahi Indonesia bukan milik keluarga tertentu. Para demonstran menyambut dengan sorak-sorai. Karenanya, putusan MK yang bersifat final dan mengikat harus dihormati semua pihak.

Termasuk, lembaga legistlatif dan eksekutif. “Ini bukan negara milik keluarga tertentu. Kalau ada nomor dalam undang-undang kemudian hanya dibela untuk keluarga tertentu, miris saya!” akunya.

 

7 dari 7 halaman

6. Miris dan Janji Kawal Demokrasi

Melihat upaya mengabaikan putusan MK, Reza Rahadian miris. Ia mengajak semua pihak mengawal demokrasi di Tanah Air. Reza Rahadian juga meminta publik tertib selama berunjuk rasa.

“Miris melihat ini semua. Dan hati teman-teman semua yang ada di sini, semoga kita bisa mengawal ini terus,” cetusnya. “Saya hanya berpesan bahwa teman-teman menjaga diri baik-baik. Kita tetap tertib. Kita jaga situasi yang kondusif,” imbau Reza Rahadian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini