Liputan6.com, Jakarta Influencer Jerome Polin membahas soal adiksi seseorang dalam berbuat pelanggaran. Praktik seperti ini berpotensi terulang kembali jika pelanggaran pertamanya berjalan dengan sangat mulus. Untuk itu, masyarakat tidak boleh abai atau membiarkan pelanggaran terjadi.
“Sekali berbuat pelanggaran, berikutnya akan jadi lebih mudah buat melanggar. Apalagi berikut- berikutnya lagi. Hati nurani akan jadi makin tumpul,” tulis selebgram lulusan Waseda University tersebut di Instagramnya pada Jumat (23/8/2024).
Baca Juga
“Yang ngelanggar harus dapat "efek jera" supaya berikutnya enggan melanggar. Dan efek jera itu gak cuma untuk si pelanggar, tapi dampaknya sampai bikin orang lain enggan melanggar juga. Krusial,” sambungnya.
Advertisement
Orang yang melakukan pembiaran terhadap sebuah pelanggaran maka tergolong orang yang egois. “Ngapain repot2, toh gak ngefek ke aku.' Ya itu namanya egois. Eh tapi, siapa bilang gak bakal ngefek? Mungkin jangka pendek iya. Tapi jangka panjang? Belum tentu,” jelasnya.
Dia menganalogikan fenomena ini dengan aksi mencontek di dalam kelas. Sering kali hal ini dibiarkan oleh teman-teman sekelasnya bahkan cenderung dinormalisasi. Padahal, perlu ditindak agar timbul efek jera bagi si pelaku.
Analogi Menyontek di Kelas
“Semua orang tau, tapi memilih buat diam. Lama-kelamaan nyontek jadi hal normal. Malah ketika suatu saat ada yang ngelaporin guru, malah dia dimusuhin/dibully, Akhirnya dia takut buat menegakkan kebenaran,” papar pemilik nama lengkap Jerome Polin Sijabat tersebut.
“Tapi kalau dibalik. Lagi ujian, di kelas ada yang nyontek. Murid2 lain yang tahu langsung lapor guru. Murid yang nyontek langsung diskors dan kena hukuman. Kira2 dia mau nyontek lagi gak nanti? Aku rasa nggak. Kira2 di kelas itu masih bakal ada yang mau nyontek gak? Aku yakin sedikit peluangnya orang masih mau nyontek,” sambungnya.
Advertisement
Jangan Cuma Diam
Jerome Polin mengingatkan pentingnya sanksi dan aksi. Jadi, jangan diam saja melihat pelanggaran terjadi. “Kalau kita terus diam-diam saja melihat pelanggaran-pelanggaran yang semakin banyak, kita akan membuat ‘kelas yang menormalisasi nyontek’,” tuturnya.
Sebab, pelanggaran besar biasanya akan dimulai dari pelanggaran kecil, “Lagi ngomongin soal kelas dan nyontek aja kok. Kalau nyontek udah jadi hal normal, berikutnya bakal ada yang lebih parah dari nyontek gak sih? Itulah efek dominonya.”
Yang Melapor Akan Dimusuhi
Warganet setuju dengan pemaparan yang diberikan Jerome Polin dan merefleksikannya pada kondisi saat ini. “Sesimpel dan sesederhana analogi menyontek. Tapi realita sekarang banyak yg menyontek, yg melapor dianggap sok pinter bahkan dimusuhi. Sangat diakui sulit untuk hidup jujur di masa sekarang,” tutur salah satu netizen.
“Semoga berlaku juga utk kondisi di negeri ini. Berhenti menormalisasi pelanggaran. Well said @jeromepolin,” yang lainnya menimpali.
Advertisement