Sukses

Andien Ulang Tahun Ke-39, Ini 6 Lagu Hitnya dari Era Detik Tak Bertepi, Gemintang Hingga Metamorfosa

Andien ulang tahun ke-39, Minggu (25/8/2024). Debut lewat album Bisikan Hati (2000), murid Elfa Secioria ini mempertahankan karier nyaris seperempat abad.

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Andien Aisyah merayakan ulang tahun ke-39, Minggu (25/8/2024). Merilis album debut Bisikan hati pada 2000, salah satu murid almarhum Elfa Secioria ini mempertahankan karier nyaris seperempat abad.

Andien telah menikah dengan Irfan Wahyudi dan melahirkan dua anak laki-laki. Pemilik album Gemintang berhasil menyeimbangkan karier dan pernikahan. Hingga kini, Andien rajin merilis single maupun album anyar.

Terakhir, ia melahirkan album Metamorfosa (2017) yang diproduksi Demajors dengan single perdana “Belahan Jantungku” karya Tulus. Di samping karier solo, Andien anggota grup vokal 5 Wanita.

Selain pelantun “Detik Tak Bertepi”, 5 Wanita diperkuat Rieka Roslan, Nina Tamam, Iga Mawarni, dan Yuni Shara. Merayakan ulang tahun Andien, Showbiz Liputan6.com merangkum 6 dari belasan hitnya.

2 dari 7 halaman

1. Andien Tak Bertepi (2000)

Album Bisikan Hati yang dirilis Elfa Music Studio menampilkan single perdana “My Funny Valentine” yang sangat “serius.” Dan memang, materi album debut ini serius semua. “Detik Tak Bertepi” misalnya, mengisahkan efek patah hati akibat ditinggal mati orang terkasih.

Tema kehilangan dalam lagu ini bak karya sastra mewujud puisi di era milenium baru: Bagai bala singgah kini, sesat pandanganku kini, sumbang suara-suara cinta telah berada-ada...

3 dari 7 halaman

2. Sahabat Setia (2002)

Album kedua Andien, Kinanti, menandai kerja samanya dengan Warner Music Indonesia. “Sahabat Setia” karya pendekar jaz nomor wahid Tanah Air, Indra Lesmana dan Tiara Tobing, jadi lagu unggulan.

Andien tampil girly, stylist, dan penuh warna baik dalam sampul album maupun video klip. Liriknya mendefinisikan persahabatan di level basic tentang suka duka dan perjuangan merajut cita-cita. Sangat meremaja!

 

4 dari 7 halaman

3. Milikmu Selalu (2005)

Tiga tahun setelah Kinanti, Andien kembali dengan Gemintang yang menandai progresitivas bermusiknya. Bayangkan, ia ikut menulis 7 dari 10 lagu yang ada dalam Gemintang termasuk “Milikmu Selalu,” yang jadi single perdana.

Nyaris seluruh lagu dibuat Andien bersama Tohpati. Selain energik, “Milikmu Selalu” dikenang publik karena video klipnya. Kamera mengikuti langkah Andien tanpa jeda. Satu kali pengambilan gambar saja.

5 dari 7 halaman

4. Gemintang (2005)

Single kedua dari album Gemintang ini benar-benar ngepop, tak lagi ngejaz seperti “Bisikan Hati” atau “Menjelma.” Namun, justru lagu ini membuktikan keluwesan Andien melintasi beragam genre. “Gemintang” kemudian melekat pada Andien belasan tahun kemudian.

Refrein ikonis dibalut susunan melodi yang gampang nyangkut di kuping adalah kuncinya. Nyanyi sama-sama yuk? Hatiku mengucap kata merindukanmu, laksana nyata manis nuansa. Dan jika gemintang tiada lagi melagu, kisahku yang mencinta dirimu kan selalu abadi...

 

6 dari 7 halaman

5. Pulang (2010)

Kirana menandai kembalinya Andien ke dunia musik setelah berpisah dengan Warner Music Indonesia lalu vakum lima tahun. “Moving On” memang hit. Tapi “Pulang” karya Nikita Dompas dan Rifka Rachman adalah presentasi kejernihan sekaligus empuknya vokal Andien.

Dengan tempo lambat, lagu ini bagaikan “Dont Know Why”-nya Norah Jones versi kearifan lokal. Syahdu. Romanis. Tanpa kesan menye. Berkelas. Kalau orang Jawa bilang: sareh. Durasi nyaris lima menit tak membosankan. Semua berawal dari: Musim kini berlalu...

7 dari 7 halaman

6. Metamorfosa (2017)

Saat Anda mengalami penolakan, rencana indah berantakan, mood ambyar karena merasa tak layak dan ingin jadi orang lain, putarlah lagu ini. “Metamorfosa” adalah ujian rentang vokal untuk Andien dan siapapun yang ingin berkaraoke dengan nomor ini.

Andien menakhlukkan lonjakan nada dalam karya Abenk Alter. Liriknya adalah mood-booster tentang pembuktian dalam konteks positif. Sempat ku merasa kecil dan tak berdaya, tak menerima diriku apa adanya. Tapi itu dulu, kini ku terbang menghias awan...