Sukses

Festival Film 100% Manusia 2024 Hadirkan Tema Kebersamaan Lewat 88 Film dari Berbagai Negara

Festival Film 100% Manusia 2024 berlangsung di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. 

Liputan6.com, Jakarta Festival Film 100% Manusia kembali hadir untuk kedelapan kalinya pada tahun 2024. Festival ini akan berlangsung dari tanggal 30 Agustus hingga 8 September 2024 di tiga kota besar Indonesia: Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Tahun ini, festival akan menayangkan sebanyak 88 film dari 24 negara berbeda, termasuk Belgia, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Kanada, Inggris, Prancis, Yunani, Siprus, Spanyol, Austria, Senegal, Mali, Argentina, Swiss, Meksiko, Italia, Slovenia, Luksemburg, Korea Selatan, Indonesia, Austria, India, dan Tunisia.  

Menariknya, untuk pertama kalinya, festival ini juga menampilkan film-film dari benua Afrika seperti Senegal dan Mali. Semua film yang diputar dalam festival ini dapat dinikmati secara gratis di 14 lokasi pemutaran film yang tersebar di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Selain pemutaran film, ada juga 11 acara non-film yang bisa diikuti secara cuma-cuma oleh publik.

Kurnia Dwijayanto, Direktur Festival 100% Manusia, mengungkapkan bahwa tema festival tahun ini adalah "Togetherness". "Kami memilih tema 'Togetherness' di edisi ke-8 ini karena kami ingin merangkul dan mengajak orang-orang untuk datang langsung ke festival, bertemu, bertukar pikiran, dan menciptakan perubahan bersama-sama," ujar Kurnia dalam konferensi pers yang digelar pada 20 Agustus 2024 di Istituto Italiano di Cultura, Jakarta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nominasi

Festival ini dibuka dengan film "CHINAS" (2023) karya sutradara perempuan Arantxa Echevarría. Film ini meraih nominasi aktris dan aktor pendatang baru di Goya Awards 2024. "CHINAS" menceritakan persahabatan dua gadis kecil dari Tiongkok yang memiliki latar belakang berbeda dan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sementara itu, festival ditutup dengan film asal Swiss berjudul "RIVIÈRE" (2023), yang disutradarai oleh Hugues Hariche. Film ini bercerita tentang seorang gadis muda yang berusaha meraih impiannya menjadi atlet es hoki dan perjalanan hidupnya dalam menemukan arti kebersamaan dan keluarga. "RIVIÈRE" juga meraih nominasi Golden Leopard di Locarno International Film Festival.

Salah satu highlight dalam festival ini adalah kehadiran Chris Belloni, seorang direktur festival dan kurator film dari Belanda. Chris Belloni akan berbagi pengetahuan tentang festival film dan kurasi film, terutama yang bertema kemanusiaan, melalui program 100% DIY: Film Curation. Program ini terbuka gratis untuk umum dengan jadwal sebagai berikut:

Minggu, 1 September pukul 12.00 - 15.00 WIB di Erasmus Huis (Library), JakartaSelasa, 3 September pukul 14.00 - 16.00 WIB di Teater Kineforum: Asrul Sani, Taman Ismail Marzuki, JakartaJumat, 6 September pukul 09.30 - 11.30 WIB di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung

 

3 dari 4 halaman

Aspirasi

Festival Film 100% Manusia juga dikenal karena kerap menyampaikan aspirasinya melalui duta festival. Tahun ini, Geofanny Tambunan dan Khozy Rizal terpilih sebagai duta Festival Film 100% Manusia 2024. Geofanny, seorang seniman, menyatakan bahwa festival ini penting dalam menyuarakan hak asasi manusia melalui medium kreatif seperti film, seni, buku, puisi, dan nyanyian. Khozy Rizal, yang dikenal sering menghasilkan karya film yang menyinggung isu kemanusiaan di Indonesia, merasa bangga terpilih sebagai duta festival.  

"100% Manusia Film Festival selalu konsisten memutar film-film pendek Indonesia yang berani mengangkat cerita-cerita kemanusiaan yang sensitif dalam ruang-ruang pemutaran yang inklusif dan aman," ujar Khozy, yang karyanya pernah berkompetisi di Festival Film Cannes 2023.

Tahun ini, Festival Film 100% Manusia juga menampilkan kompilasi film pendek hasil submisi dari seluruh Indonesia. Submisi ini dibuka sejak 1 Mei hingga 30 Juni 2024, dan berhasil menarik partisipasi dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Dari total 160 film yang masuk, sebanyak 50 film pendek terpilih untuk ditayangkan selama festival. Film-film ini berasal dari berbagai universitas ternama di Indonesia dan mengangkat tema kemanusiaan dari perspektif yang segar dan berani.

 

4 dari 4 halaman

Bermitra

Untuk pertama kalinya, Festival Film 100% Manusia bermitra dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gedung KPK Kuningan Persada, atau Anti Corruption Learning Centre (ACLC), menjadi salah satu tempat pemutaran film serta acara non-film. Tiga film pendek pemenang ACCFEST juga terseleksi untuk diputar dalam festival ini. Salah satu acara yang menarik perhatian adalah "100% Exhibition: MERIUNG MERIANG" karya Alam Taslim. Pameran ini menceritakan perjalanan 9 tahun monster mie IGOR Satu Mangkok yang hidup dari rasa kebersamaan dan tempat berkumpul yang aman, mirip dengan semangat Festival Film 100% Manusia 2024. Pameran ini akan digelar di gedung KPK ACLC. 

Selain itu, 100% Exhibition 2024 juga akan diramaikan oleh pameran kolektif seni dari Bali bertajuk "EQUALITY, DIVERSITY, HUMANITY". Pameran ini merupakan bagian dari seri aksi seni bertajuk STIGMA di Festival Film 100% Manusia dan dikuratori oleh Geofanny Tambunan serta Skinny Ohrami, berkolaborasi dengan beberapa seniman dari Jakarta. Pameran ini bisa dilihat di Istituto Italiano di Cultura selama festival berlangsung. Jadwal pembukaan kedua pameran tersebut adalah sebagai berikut:

Sabtu, 31 Agustus pukul 14.00 WIB di Istituto Italiano di Cultura, JakartaMinggu, 1 September pukul 16.00 WIB di Ruang Aula Penyuluhan Gedung KPK Kuningan Persada

Festival Film 100% Manusia 2024 di Jakarta akan berlangsung di berbagai lokasi, antara lain IFI Thamrin, Goethe-Institut Indonesien, Istituto Italiano di Cultura Jakarta, Erasmus Huis, aula Kedutaan Besar Austria, gedung KPK Kuningan Persada (ACLC), dan Kineforum Asrul Sani Cikini. Festival ini juga akan hadir di IFI Yogyakarta dan IFI Bandung pada tanggal yang sama, dan semua acara dapat diikuti secara gratis. Tiket pemutaran film bisa didapatkan secara gratis dengan datang langsung ke tempat pemutaran film, satu jam sebelum acara dimulai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.