Liputan6.com, Seoul - Twice rupanya termasuk salah satu korban beredarnya video deepfake. Hal ini sangat mengganggu, karena visualisasi yang tercipta lewat teknologi AI tersebut menampilkan hal yang bersifat tak senonoh, dan menjurus pada eksploitasi secara seksual.
Diwartakan Soompi dan The Korea Times, pada Jumat (30/8/2024) agensi Jihyo dkk, JYP Entertainment, telah mengungkap pernyataan resmi mengenai hal ini.
Baca Juga
“Kami sangat terganggu dengan peredaran video-video deepfake yang belakangan ini berkembang dan menampilkan artis-artis kami,” kata pihak agensi. Mereka berikrar akan mengejar penyebarnya ke ranah hukum, tanpa ampun.
Advertisement
“Ini jelas-jelas merupakan pelanggaran undang-undang, dan kami bersama sebuah firma hukum terpandang sedang dalam proses mengumpulkan semua bukti untuk mengejar tindakan hukum yang paling setimpal, tanpa keringanan,” kata pihak agensi.
Di bagian penutup, pihak agensi menambahkan, “Kami ingin memberikan pernyataan sejelas-jelasnya, bahwa kami tidak akan diam saja, melihat hak artis kami dilanggar, dan kami akan mengambil keputusan terkait masalah ini secara maksimal.”
Kwon Eun Bi Juga Jadi Korban
Masalah deepfake pada idol K-Pop tak hanya menimpa Twice saja.
Pada bulan lalu, Woolim Entertainment membuat laporan kepada polisi terkait video deepfake yang menampilkan Kwon Eun Bi. Pihak agensi tak bisa tinggal diam, karena hal ini sangat memengaruhi kondisi psikologi sang pelantun “Underwater.”
Advertisement
Pelecehan Seksual dan Rekayasa Konten
“Kami telah mengumpulkan banyak postingan mengenai aksi kriminal yang telah mencemarkan nama baik Kwon Eun Bi secara tanpa dasar apa pun, menghina, melecehkan secara seksual, menyebarkan kebohongan, menulis postingan jahat dan fitnah tentangnya, atau menggabungkan potret wajahnya dengan foto lain dan menyebarkan foto pornografi yang direkayasa,” kata pihak Woolim.
Ditambahkan, “Kami telah mengajukan pengaduan pidana yang pertama. Saat ini, polisi sedang menyelidiki pengaduan-pengaduan ini.”
Selain Woolim, pada bulan Juni ADOR juga telah mengambil langkah serupa untuk melindungi NewJeans.
Pengakuan Yujeong Brave Girls
Bulan Februari lalu, Yujeong dari grup Brave Girls mengungkap dalam sebuah tayangan TV, bahwa ia juga menjadi korban dalam konten serupa ini.
“Aku menemukan foto-fotoku digunakan untuk membuat video deepfake, setelah seorang teman mengabarkanku. Itu sangat mengganggu. Ini bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin,” tuturnya.
Advertisement