Sukses

Richard Lee Tepis Skincare Miliknya Berbahaya, Malah Selama Ini Digandeng BPOM untuk Mengedukasi Publik

Di tengah tudingan soal skincare miliknya berbahaya, Richard Lee justru mengaku bahwa selama ini dirinya digandeng pihak BPOM dalam rangka edukasi.

Liputan6.com, Jakarta Dr. Richard Lee atau yang akrab disapa Dokter Richard atau Richard Lee, belum lama ini mendapatkan tudingan bahwa brand skincare miliknya berbahaya untuk dikonsumsi. Tudingan ini berawal dari pihak BPI KPNPA, yang menyebut adanya kejanggalan terkait produk di klinik Richard Lee.

Perwakilan BPI KPNPA bahkan sudah meminta pihak BPOM untuk ikut mengawasi peredaran produk itu. Mereka juga menyampaikan informasi dari BPOM bahwa ada ribuan produk skincare telah disita yang diduga dari Athena Group milik Richard Lee.

Atas beredarnya kabar tersebut, Richard Lee akhirnya langsung bereaksi. Ia menyampaikannya melalui media sosial di Instagram @dr.richard_lee, diunggah pada akhir pekan lalu. Satu hal yang menarik, Richard Lee mengaku bahwa selama ini malah dirinya yang digandeng BPOM untuk edukasi.

"Sebenarnya aku enggak bahas ini karena sebenarnya enggak ramai juga... Tapi karena ini menyangkut brand, akhirnya aku putuskan klarifikasi di sini. Ini ada yang melaporkan aku. Sebelumnya aku banyak diam.... Tapi kali ini aku enggak akan diam," ujar Richard Lee mengawali pernyataan di video Instagram, dikutip Senin (2/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Siap Datang ke Pihak yang Berwajib

Richard Lee pun mengaku akan membawa tudingan tersebut ke ranah hukum dengan melaporkannya kepada pihak yag berwajib. Ia juga mengungkit soalnya terlalu banyaknya pihak yang kerap kali berusaha menyudutkan dirinya.

"Minggu depan aku akan laporkan semuanya ke polisi. karena menurutku ini sudah kelewatan. Kenapa sih tiap aku memberikan edukasi soal skincare abal-abal atau tentang BPA, beberapa hari kemudian pasti ada kejadian seperti ini, kayak udah template banget," ucap Richard Lee berapi-api.

"Tapi ketika ada skincare abal-abal dengan etiket biru abal-abal yang pernah viral banget, ada enggak mereka laporkan ke polisi pakai konferensi pers? Enggak ada kan?" sambung Richard Lee.

3 dari 4 halaman

Malah Diajak Kerja Sama BPOM

Lebih lanjut, Richard Lee pun menyampaikan satu fakta mengejutkan. Meskipun pihak yang tengah melaporkan Richard Lee meminta BPOM untuk ikut bertindak, rupanya sang dokter selama ini malah menjalin kerja sama dengan BPOM.

"Aku masuk ke substansi nih. Dok, produk dokter ada yang berbahaya sampai disita BPOM. Sekali lagi saya jelaskan itu adalah hoaks. Produk saya tidak pernah disita oleh BPOM. Bahkan tahun ini, aku banyak kerja sama dengan BPOM," terang Richard Lee.

"Ini adalah beberapa potongan chat dengan pimpinan BPOM, aku ngobrol dengan salah satu petinggi BPOM. Jadi enggak ada yang namanya sita-sita. Juga aku membantu BPOM untuk edukasi tentang etiket biru dan aku diundang langsung oleh pimpinan BPOM," sambungnya.

"Enggak mungkin kan kalau misalnya aku melakukan penyalahgunaan, mereka mau mengundang aku? Dan di bulan September, aku dijadwalkan memberikan edukasi dengan ketua BPOM baru," ia menambahkan.

4 dari 4 halaman

Richard Lee Pertanyakan Hati Nurani

Sebelum mengakhiri pernyataannya, Richard Lee terlebih dahulu mempertanyakan hati nurani orang-orang yang telah melaporkannya namun di sisi lain brand yang dikritiknya justru selamat.

"Banyak orang yang percaya dan terselamatkan oleh kontenku. Kan kasihan ya karena mereka ini, orang-orang enggak percaya dan kembali pakai abal-abal. Kadang aku mempertanyakan hati nurani mereka semuanya," ucap Richard Lee.

"Jadi ini benar-benar opini yang sengaja dibuat untuk menurunkan kredibilitasku. Karena banyak yang terganggu dengan edukasi kontenku. Sekali lagi aku sampaikan, pilih-pilih dengan yang kalian baca," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.