Sukses

Sean Combs Alias Diddy Kembali Masuk Tahanan, Jaminannya soal Kasus Kejahatan Seksual Ditolak Hakim

Jaksa dan hakim menilai Sean Combs alias Diddy berisiko besar akan melarikan diri, dan menimbulkan bahaya besar bagi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Rapper Sean Combs atau yang lebih dikenal dengan nama Diddy, ditangkap di New York pada 16 September 2024 lalu atas beragam dakwaan kejahatan seksual. Mulai dari konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan keterlibatan dalam prostitusi.

Diwartakan E! News, Kamis (19/9/2024), pria yang dikenal dengan lagu “I’ll Be Missing You” ini berupaya bisa keluar dari tahanan dengan mengajukan jaminan. Angkanya sangat besar, mencapai 50 juta dolar Amerika Serikat, atau nyaris mencapai Rp760 miliar.

Alasan yang disampaikan dalam dokumen dari kuasa hukum Diddy, adalah agar pihaknya bisa bertarung di pengadilan secara lebih efektif.

Jaminan yang diajukan kepada hakim Pengadilan New York Robyn F. Tarnofsky ini ditandatangani oleh sejumlah penjamin dari keluarga. Mereka adalah sang ibu, Janice Combs, saudarinya, Keisha Combs, serta ketiga putra dari pria yang dulu dikenal dengan nama Puff Diddy atau P Diddy tersebut.

“Tindakan Tuan Combs selama enam bulan terakhir membuktikan bahwa ia tidak berisiko melarikan diri atau membahayakan siapa pun,” begitu petikan dokumen ini.

Namun kejaksaan melawan keras permohonan ini. Jaksa Damian Williams mengirim memo yang menyatakan, “kecenderungan Combs melakukan kekerasan tidak dapat dicegah secara wajar lewat pemberlakuan jaminan."

Ia menegaskan pria 54 tahun tersebut berisiko besar akan melarikan diri, dan menimbulkan bahaya besar bagi masyarakat.

2 dari 4 halaman

Jaminan Ditolak Dua Kali

Diwartakan People, hakim ternyata satu suara dengan pihak kejaksaan. Pengadilan Federal di New York memerintahkan Diddy tetap berada di balik jeruji besi. Sehari setelahnya, keputusan ini diperkuat hakim yang berbeda di Manhattan.

Hakim menegaskan bahwa Diddy mesti menunggu persidangan, sambil mendekam di tahanan yang terletak di Brooklyn.

3 dari 4 halaman

Rentang Satu Dekade

Dalam dakwaan yang diperoleh pihak media, Diddy dituduh melakukan kejahatan ini dalam rentang satu dekade. Sejumlah wanita menjadi korban dalam kejahatan ini, yang dilakukan secara rutin, dan seringkali direkam.

Jaksa juga menyebut bahwa Diddy tak jarang memberikan obat-obatan kepada para korban, yang bertujuan untuk membuat mereka menurut.

4 dari 4 halaman

Barang Bukti 1.000 Botol Baby Oil

Ia juga dituduh menggunakan organisasi kriminal—yang secara kolektif disebut sebagai Combs Business—dengan kedok perusahaan korporat. Ia menggunakan karyawannya iniuntuk memfasilitasi berbagai kegiatannya.

Dalam penangkapannya, polisi mengamankan barang bukti termasuk narkoba, senjata api dan amunisi, hingga lebih dari seribu botol baby oil dan cairan lubrikasi.