Liputan6.com, Jakarta Prisia Nasution kembali dengan karya baru. Ia kini jadi sutradara film Kamu Adalah Aku yang mengusung genre thriller psikologis berbalut nuansa drama dan cerita cinta. Kamu Adalah Aku diperkuat sejumlah bintang salah satunya Rangga Nattra.
Ini bukan kali pertama Prisia Nasution jadi sutradara. Sebelumnya, aktris yang meraih Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Sang Penari ini menggarap film Melukis Luka dan My First Love.
Baca Juga
Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, Senin (23/9/2024), Prisia Nasution menjelaskan sejumlah tantangan dalam menggarap Kamu Adalah Aku, dari waktu reading hingga masalah kepercayaan.
Advertisement
“Pertama, waktu reading enggak panjang, tapi bagaimana caranya bisa tetap maksimal. Menurutku, berhasil atau tidaknya film tergantung bagaimana cara aktor membawakannya,” kata Prisia Nasution.
Membuat Pemain Percaya Padaku
Dengan sejumlah keterbatasan dalam fase persiapan, Prisia Nasution menemukan tantangan berikutnya yakni membangun kepercayaan pemain bahwa di tangannya, proyek Kamu Adalah Aku akan baik-baik saja.
“Nah di waktu yang cuma sedikit ini bagaimana caranya para pemain, yang aku baru pertama kali kenal, mereka punya kepercayaan sama aku,” ia menyambung. Agar tampil maksimal, Prisia Nasution mengajak para pemain membedah karakter.
Advertisement
Bukan Aku Yang Mendikte
“Kita benar-benar bedah seperti apa per karakter. Ketika sudah paham, bukan dari aku yang mendikte, jadi mereka diajak mengerti soal karakternya. Baru kita masuk ke naskah, per line, per dialog soal titik koma. Itu aku sangat detail,” Prisia Nasution menjelaskan.
Kamu Adalah Aku hanyalah salah satu dari empat film yang siap diluncurkan rumah produksi Minka Rosie Production dalam waktu dekat. Tiga film lain yakni Tamu Tak Diundang, Lorong Kost, dan Menara Terkutuk.
Tidak Menghakimi Karakter
Rangga Nattra sebagai salah satu bintang film Kamu Adalah Aku mengapresiasi gaya kerja Prisia Nasution di lokasi syuting. Yang paling khas, Prisia Nasution mengajak para pemain tidak menghakimi karakter yang dimainkan.
“(Kita) diajak reading intens tiap ketemu. Diajak bertukar pikiran untuk membedah karakter. Kita di sini tidak nge-judge karakter, tapi menghidupkannya. Ketika masuk set kita sudah ready, peka setiap organ tubuh yang bergerak sesuai karakter,” ucap Rangga Nattra.
Advertisement