Di Jepang, aliran nagoya kei memang masih jarang dan langka. Meski identik dengan visual kei, namun aliran nagoya kei sangat spesifik dan tak hanya menunjukkan daerah Nagoya. Aliran ini juga diiringi dengan warna yang lebih gelap dan suram.
Salah satu band yang sempat menancapkan darah nagoya kei adalah Deathgaze. Band yang tentunya berasal dari Nagoya ini, mengusung musik beraliran metalcore serta death metal. Band ini menjadi pelopor aliran cadas di daerah Nagoya.
Terbentuk pada 2003, Deathgaze awalnya memiliki formasi Hazuki (vokal), Ai (bass), Naoki (drum), dan Kanna (gitar). Namun pada 2004, Hazuki mengundurkan diri dan posisi vokalnya diganti Sou. Kanna pun mundur pada 2004 yang akhirnya diganti Naoto.
Namun, pada 2006 Sou meninggalkan jabatannya sebagai vokalis karena ingin menikah. Posisi vokal pun sempat diisi oleh Ai yang juga kadang suka dibantu vokalis Girugamesh, Satoshi. Hal tersebut sempat terjadi beberapa kali saat Girugamesh melangsungkan tur bersama Deathgaze.
Sempat rehat pada 11 November 2007, akhirnya Deathgaze memilih Ai sebagai vokalis utama sekaligus pemain bass. Hal ini berlangsung hingga suatu hari Kosuke datang menggantikan posisi bassis yang sebelumnya dipegang Ai. Sayangnya, Naoto ikut mundur sebagai gitaris sekaligus beristirahat dari dunia musik pada 2009.
Posisi Naoto pun digantikan oleh Takaki yang awalnya hanya sebagai gitaris tambahan saat konser. Akhirnya, posisi gitaris kedua pun dipegang oleh Ai di beberapa lagu maupun konser. Ai juga berkontribusi besar terhadap komposisi musik dan lirik pada Deathgaze.
Album Deathgaze hingga saat ini telah mencapai lima buah serta beberapa single yang telah dirilis. Kebanyakan musik yang diusung Deathgaze mengambil berbagai macam variasi metal. Teknik vokal bersih dan menggeram menjadi satu dalam setiap lagu-lagu mereka.
Semua vokalis memiliki warna dan karakter yang serupa. Semua gitaris pun selalu menggunakan gitar bersenar tujuh. Dalam hal vokal, belakangan ini Ai tidak selalu sendiri. Kosuke selalu membantu Ai menggeram dalam beberapa bagian di setiap lagu.(Rul)
Salah satu band yang sempat menancapkan darah nagoya kei adalah Deathgaze. Band yang tentunya berasal dari Nagoya ini, mengusung musik beraliran metalcore serta death metal. Band ini menjadi pelopor aliran cadas di daerah Nagoya.
Terbentuk pada 2003, Deathgaze awalnya memiliki formasi Hazuki (vokal), Ai (bass), Naoki (drum), dan Kanna (gitar). Namun pada 2004, Hazuki mengundurkan diri dan posisi vokalnya diganti Sou. Kanna pun mundur pada 2004 yang akhirnya diganti Naoto.
Namun, pada 2006 Sou meninggalkan jabatannya sebagai vokalis karena ingin menikah. Posisi vokal pun sempat diisi oleh Ai yang juga kadang suka dibantu vokalis Girugamesh, Satoshi. Hal tersebut sempat terjadi beberapa kali saat Girugamesh melangsungkan tur bersama Deathgaze.
Sempat rehat pada 11 November 2007, akhirnya Deathgaze memilih Ai sebagai vokalis utama sekaligus pemain bass. Hal ini berlangsung hingga suatu hari Kosuke datang menggantikan posisi bassis yang sebelumnya dipegang Ai. Sayangnya, Naoto ikut mundur sebagai gitaris sekaligus beristirahat dari dunia musik pada 2009.
Posisi Naoto pun digantikan oleh Takaki yang awalnya hanya sebagai gitaris tambahan saat konser. Akhirnya, posisi gitaris kedua pun dipegang oleh Ai di beberapa lagu maupun konser. Ai juga berkontribusi besar terhadap komposisi musik dan lirik pada Deathgaze.
Album Deathgaze hingga saat ini telah mencapai lima buah serta beberapa single yang telah dirilis. Kebanyakan musik yang diusung Deathgaze mengambil berbagai macam variasi metal. Teknik vokal bersih dan menggeram menjadi satu dalam setiap lagu-lagu mereka.
Semua vokalis memiliki warna dan karakter yang serupa. Semua gitaris pun selalu menggunakan gitar bersenar tujuh. Dalam hal vokal, belakangan ini Ai tidak selalu sendiri. Kosuke selalu membantu Ai menggeram dalam beberapa bagian di setiap lagu.(Rul)