Liputan6.com, Jakarta - Salma kini tampak sudah jauh lebih baik. Setelah diperiksa sekali lagi oleh dokter, Salma diberitahu bahwa ia sudah boleh pulang. Perasaan lega langsung menyelimuti dirinya.
Salma kemudian meminta Will untuk menyelesaikan administrasi rumah sakit dan menemui tim SAR untuk mencari tahu kabar tentang Lilia. Namun, Will menenangkan Salma dengan memberitahu bahwa Lilia sudah selamat. Mendengar kabar itu, Salma merasa sangat lega dan ingin segera menjenguk Lilia.
Baca Juga
Sementara itu, Irish melangkah masuk ke sebuah kafe dan mendapati Argo sedang memegang sebuah ponsel yang sudah hangus terbakar.
Advertisement
Argo menanyakan kepada Irish apakah ponsel itu miliknya dan mengapa ia membakarnya. Argo mencurigai bahwa ponsel tersebut ada hubungannya dengan penculikan Salma. Irish terkejut mendengar tuduhan itu dan berusaha mengelak, tetapi Argo terus mendesaknya untuk mengaku.
Kemudian, Salma mengajak Will ke taman dan menanyakan mengapa Will tampak marah. Apakah Will marah karena Salma diselamatkan oleh Argo?
Sebaliknya, Will malah balik bertanya apa yang sebenarnya terjadi kemarin. Salma akhirnya bercerita tentang bagaimana Argo menyelamatkannya. Ia sempat pingsan tetapi kemudian sadar, dan mereka bermalam di sebuah gubuk.
Wajah Will tampak marah mendengar cerita itu. Namun, Salma menggenggam tangan Will dan memintanya untuk tidak berpikiran macam-macam.
Mereka tidur terpisah, Salma di dalam gubuk dan Argo di luar. Salma meyakinkan Will bahwa Argo adalah orang baik dan tidak akan melakukan hal yang kurang ajar.
Melihat Will masih tampak marah, Salma malah bersikeras mengajak Will ke resor. Mereka belum sempat berlibur bersama. Saat Salma masuk ke kamar dan melihat sekeliling, ia tidak sengaja menginjak sesuatu. Ternyata, itu adalah sebuah kancing baju. Kecurigaan mulai muncul di benak Salma.