Liputan6.com, Jakarta Aktor Marthino Lio kembali ke genre horor lewat Dosa Musyrik karya sineas Hadrah Daeng Ratu. Film ini mengisahkan Nugie (Marthino Lio) yang terlilit utang demi membiayai keluarga.
Nugie terpaksa membawa ibunya yang sakit parah ke dukun sakti, Mbah Narto. Melihat harta sang dukun, Nugie tergiur. Silap mata, ia menduakan Tuhan. Yang didapat bukan harta benda melainkan keris keramat sang dukun.
Baca Juga
Sejak itu, Nugie harus menghadapi teror mengerikan dari Ni Larapati. Satu per satu orang di sekitarnya tewas. Dalam Dosa Musyrik, Marthino Lio beradu akting dengan Delia Husein.
Advertisement
“Gue berkesempatan adu akting sama istri gue (Delia Husein). Gue bisa kerja sama Bu Hadrah Daeng Ratu,” kata Marthino Lio lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (3/10/2024).
Kesempatan Pertama
Hadrah Daeng Ratu sendiri telah mencetak box office lewat sejumlah film horor seperti Makmum, Sijjin, dan Pemandi Jenazah. Film Dosa Musyrik diproduksi MVP Pictures. Tampil di Dosa Musyrik, Marthino Lio serasa mudik.
“Enggak tahu kenapa gue tuh setiap kali ada tawaran dari Multivision..., begini gue pertama kali terjun ke dunia syuting-syutingan itu yang ngasih kesempatan pertama Multivision,” kenangnya.
Advertisement
Serasa Pulang Kampung
“Dari zamannya sinetron dulu jadi ya berasa kayak pulang kampung (saat kembali bekerja sama dengan MVP Pictures),” ujar Marthino Lio. Ia optimistis, di tangan Hadrah Daeng Ratu, hasil akhir Dosa Musyrik ciamik.
Sementara itu, Hadrah Daeng Ratu mengungkapkan Dosa Musyrik bukan sekadar film horor yang menyuguhkan penampakan setan atau jin. Ini tentang hal yang dibenci Tuhan serta berhubungan dengan alam gaib.
Meyakini Benda Mati
Ia mengulas, musyrik berarti manusia bersekutu dengan jin atau makhluk selain Tuhan lalu menjadi hamba mereka. Dosa Musyrik memotret perilaku musyrik itu sendiri. Inilah yang membuat Hadrah Daeng Ratu tertarik menggarap Dosa Musyrik.
“Ini tentang seseorang yang meyakini benda mati bisa mendatangkan sesuatu yang di harapkan seperti kesembuhan, rezeki, kekuasaan, kedigdayaan dan lain-lain. Dalam agama, perilaku ini mendatangkan dosa,” Hadrah Daeng Ratu membeberkan.
Advertisement