Liputan6.com, Jakarta Desainer kenamaan Migi Rihasalay kembali menginspirasi lewat berbagai kegiatan kreatif di Tanjung Lesung. Melalui proyek-proyek yang digagasnya, Migi tidak hanya berkontribusi di dunia entertainment, tetapi juga menunjukkan kepeduliannya terhadap generasi penerus dan pelestarian lingkungan.
Salah satu fokus utama yang ia jalankan adalah mengajarkan anak-anak cara mendaur ulang limbah industri dan alam menjadi karya seni bernilai tinggi.
“Kami menggunakan limbah dapur, sampah pantai, serta material alam seperti ranting dan daun, mengubahnya menjadi produk seni,” kata Migi Rihasalay saat ditemui di gedung Inews, Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
Inisiatif
Program daur ulang ini merupakan bagian dari inisiatif di Kampung Joglo, yang diharapkan dapat menjadi pusat kreatif untuk anak-anak dan masyarakat lokal.
Selain fokus pada pelestarian lingkungan, Migi juga membekali anak-anak dengan keterampilan yang dapat digunakan untuk masa depan mereka. Melalui Sunday Morning Club yang diadakan setiap tiga bulan, anak-anak diajarkan berbagai teknik kerajinan tangan, seperti membuat cangkir dari tanah liat dan produk seni dari kardus. Hingga saat ini, sudah ada 45 anak yang bergabung dalam kegiatan ini, dengan potensi bertambah hingga 59 anak.
“Kami ingin mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget dan mengarahkan mereka untuk lebih kreatif serta peduli lingkungan. Kami mengajarkan teknik yang nantinya bisa digunakan untuk membuat produk bernilai ekonomi, mendukung UMKM lokal,” ungkap Migi.
Advertisement
Pembuatan Kostum
Selain anak-anak, program ini juga melibatkan warga dewasa, terutama ibu-ibu. Mereka diberdayakan dalam pembuatan kostum untuk acara Jember Fashion Carnival dengan memanfaatkan limbah kain dan plastik. Program ini memberikan kesempatan bagi para ibu untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, Migi berharap proyek ini tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga mendorong ekspor produk ramah lingkungan dari Tanjung Lesung. Dengan posisi daerah ini sebagai kawasan ekonomi khusus, Migi optimis bahwa proyek-proyek kreatif ini akan berdampak positif pada masyarakat setempat, sekaligus mendukung sektor pariwisata dan industri kreatif.
“Kami tanamkan benih kreativitas yang nantinya akan tumbuh dan membawa perubahan besar bagi masa depan anak-anak serta masyarakat lokal,” tutup Migi dengan penuh optimisme.