Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Korea dengan nama panggung Jessi ini baru saja terserempet kasus yang melibatkan penggemarnya. Pada Jumat, 11 Oktober 2024 kemarin tersebar kabar mengenai fans yang mengalami kekerasan setelah meminta foto pada sang artis.
Dilansir dari JTBC yang mengeluarkan rekaman CCTV (Senin (14/10/2024), diduga kekerasan ini dilakukan oleh teman dari artis yang menyanyikan lagu “Zoom” tersebut. Korban yang mengalami hal buruk tersebut diketahui masih di bawah umur yaitu 18 tahun.
Baca Juga
Setelah berita tersebut ramai diperbincangkan, pihak Jessi mengatakan akan bekerja sama dalam proses penyelidikan yang dilakukan untuk kasus tersebut. Namun, ia menerima kecaman dari segala sisi karena reaksi yang dirinya lakukan saat kekerasan sedang berlangsung.
Advertisement
Menerima kritikan tersebut, Jessi akhirnya menyatakan permintaan maafnya melalui unggahan instagram pribadinya pada 12 Oktober 2024. Ia memang mengaku sebelum terjadinya kekerasan tersebut, dirinya menolak ajakan korban untuk berfoto bersama.
Pernyataan Jessi
Dalam pernyataan penyanyi kelahiran 1988 tersebut ia mengucapkan bahwa tidak mengenal orang yang melakukan kekerasan. Namun pada program “Crime Chief” JTBC yang tayang 14 Oktober 2024, Jessi dianggap berbohong oleh pihak korban. Ibu korban angkat suara mengenai kejadian yang terjadi pada anaknya tersebut, ia berkata telah melihat permintaan maaf yang dilakukan Jessi. Dirinya menganggap hal itu tidak masuk akal jika Jessi tidak mengenal sang pelaku.
“Aku langsung melihat permintaan maaf itu, tetapi dia hanya membuat alasan. Mengatakan, 'Mereka tidak terlibat, Orang itu tiba-tiba muncul entah dari mana', itu tidak masuk akal," ucapnya.
Advertisement
Terlihat Bersama
Kebohongan dari Jessi jelas membuat ibu korban semakin geram setelah melihatnya, ia pun mengatakan bahwa bintang tersebut tidak meminta maaf dengan tulus kepada kejadian ini. Terlihat tidak menyesal sama sekali dari pernyataanya yang menyebutkan tanggung jawab moral.
“Sepertinya ia tidak benar-benar merenungkan kejadian itu,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengaku kesal dengan sikap Jessi yang tidak menolong anaknya saat menerima kekerasan oleh pelaku. Korban mengakui awalnya Jessi mencoba menahan pelaku namun setelahnya artis itu hanya berdiri diam dan menonton kejadian itu berlangsung.
"Ketika Jessi berdiri, ia langsung mencoba menangkapnya (si pelaku), tetapi gagal. Kemudian ia (Jessi) hanya berdiri dan menonton saat si penyerang memukul," jelasnya.
Dugaan Anggota Geng
Setelah menceritakan kronologi yang terjadi di acara tersebut, korban menduga bahwa pelaku dan beberapa orang di lokasi merupakan bagian dari suatu geng. Ia mengaku telah melakukan riset mengenai pelaku dan menemukan beberapa bukti mengenainya bergabung dengan geng Korea.
“Ketika ia bersama teman-temannya, aku mendengar penyebutan tentang sebuah geng. Karena cara berjalan dan bahasa tubuh mereka tampak tidak biasa, aku melakukan riset daring tentang Koala. Dari apa yang aku temukan, tampaknya ia mungkin bagian dari geng Korea,” ujarnya.
Mendengar pernyataan korban tersebut, perwakilan hukum Jessi angkat suara mengenai dugaan Jessi bergabung dalam suatu geng yang disebutkan. Mereka menyebutkan bahwa hubungan Jessi dan pelaku hanya sebatas bekerja sama dalam memproduksi lagu dan tidak lebih, setelah diketahui bahwa pelaku merupakan seorang produser dari Koala.
"Koala telah berkolaborasi dengan Jessi dalam pembuatan musik beberapa kali, tetapi Jessi tidak berafiliasi dengan geng mana pun,” katanya.
Advertisement