Sukses

Sutradara Harris Cinnamon Yakin Genre Horor dalam Film Cristine Tidak Seperti yang Sudah Ada Sebelumnya

Dalam film horor Cristine garapan sutradara Harris Cinnamon, jangan harap ada adegan kejutan seperti jumpscare dan sejenisnya, namun lebih menekankan kejiwaan penonton yang diteror sepanjang tayangan.

Liputan6.com, Jakarta Sutradara Harris Cinnamon mempersembahkan karya terbarunya dengan sebuah film berjudul Cristine (Tidak Seperti Yang Kamu Lihat). Namun dalam film Cristine, jangan harap ada adegan kejutan seperti jumpscare dan sejenisnya. Justru kejiwaan penonton akan diteror sepanjang tayangan film ini.

"Kalau penonton mencari hantu yang menakutkan akan kecewa, tapi sebaliknya akan meresapi bahwa film horor ini beda dari film horor kebanyakan. Karena itulah saya menggarapnya," kata Harris Cinnamon yang namanya mencuat lewat tayangan horor terkenal Gentayangan: Mistery Of Uka-uka dan Uka-uka The Movie: Nini Tulang.

Ketika ditawarkan untuk membuat film genre horor, pria berdarah Palembang ini berpikir tiga hari, antara menerima dan tidak. "Pilihannya film horor saya terima, karena selera penonton trendnya film horor. Tapi, dengan catatan tidak mau terjebak dengan film horor kebanyakan. Fokus pada unsur keseraman dan menakutkan," ungkapnya.

"Saya ingin beda, berkreasi dengan sesatu yang baru, horor terang bukan dark horor, jadi lebih menekankan pada tekanan emosional dan psikologinya," kata sutradara yang pernah bersama sineas top mendiang Teguh Karya menggarap sinema berjudul Mainan dari Gelas.

2 dari 4 halaman

Cerita yang Cocok untuk Digarap

Gayung bersambut ketika ada cerita yang cocok untuk digarap Harris yang datang dari Produser Arci Film Company, Raden Ahmad Afandi, yang kesehariannya dikenal sebagai seorang ustaz. Selain piawai berceramah, keahlian lainnya meruqiyah.

"Cerita film ini diangkat dari kisah nyata Ustadz Raden Ahmad Affandi meruqiyah jamaahnya bernama Widya kesurupan. Kemudian Ustadz melakukan ruqiyah penyembuhan. Diketahui dalam tubuh Widya dimasuki jin bernama Cristine," ungkap Harris Cinnamon, yang juga akrab disapa Momon.

Syuting yang digelar di kawasan perkebunan Salak Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pun selesai dalam waktu lima belas hari. Alasan mengambil lokasi syuting di Banjarnegara karena masih perawan dari sentuhan orang film. Masyarakat setempat sangat antusias membantu kelancaran syuting.

"Bahkan mereka secara spontan memasak buat kami," cerita Momon.

3 dari 4 halaman

Beberapa Hal Kebetulan Selama Proses dalam Syuting

Unik nan aneh, ada beberapa hal kebetulan selama proses dalam syuting ini. Rumah yang dipakai untuk syuting ternyata pemiliknya bernama Cristine.

Lokasi syuting bertempat di pemandian kramat bernama Nyimas Sri Lestari. Lalu, Jin Rabak yang ada dalam film ini sama dengan Jin yang ada di kawasan itu, namun namanya Mbah Salak.

"Sungguh semua itu tanpa direkayasa dan saya ini pun bukan sedang mengarang. Karena itu ketahuan setelah mamasuki hari ke-9 syuting, sedang sebelum hunting skenario tentu sudah ada sebelum hubting dilakukan. Jadi banyaknya kebetulan dan keajaiban yang kami rasakan membawa kebaikan," kata Momon.

 

4 dari 4 halaman

Cerita Film Cristine

Cerita film Cristine mengkisahkan sebuah keluarga Wijaya (Septian Dwi Cahyo) dan istrinya Nyimas (Nova Eliza) awalnya hidup tenang namun diganggu oleh hadirnya Jin Rabak yang bersemayam di tubuh anaknya Cristine (Jasmine Elfira). Ada dua jiwa dalam satu badan manusia dan jin.

Pemain lainnya yang ikut meramaikan Yusuf Mahardika, Agnes Naomi, Zoe Levana, dan Ustadz Asmar Lambo yang memerankan Ustadz Qohar. Di film ini, Ustadz Asmar Lambo memperlihatkan bagaimana ruqiyah yang baik dan benar.